TANGERANG– Seorang pengusaha lokal Wawan Juanda melayangkan kritik keras dan mendesak pertanggungjawaban dari Ketua DPC Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Tangerang, Uje, yang dinilai tidak mampu menjalankan fungsinya secara profesional dalam membantu penyelesaian proses perizinan pembangunan jembatan antara Kp.Nangka Desa Sindang Asih dan Kp. Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya
Wawan Juanda menyampaikan kekecewaannya atas sikap Uje yang dinilai tidak menunjukkan keberpihakan atau dukungan konkret terhadap proses legalitas proyek yang sangat krusial untuk kelangsungan usahanya.
"Saya berharap peran Uje bisa menjadi jembatan komunikasi dan fasilitator antara masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Tapi yang saya lihat, justru sebaliknya – tidak ada kontribusi nyata dari Ketua DPC, " tegas Wawan Juanda kepada Media, Senin (9/6/25).
Proyek pembangunan jembatan tersebut rencananya akan menggunakan lahan milik Kementerian PUPR, dan akan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan usaha pengupasan tanah yang dilakukan oleh Wawan Juanda.
Ia menegaskan bahwa seluruh anggaran pembangunan berasal murni dari dana pribadi, dan bukan hasil swadaya masyarakat, seperti yang sempat disampaikan oleh pihak-pihak tertentu.
"Saya luruskan, dana yang digunakan murni dari kantong pribadi saya. Tidak ada iuran dari masyarakat. Justru jika usaha ini selesai, jembatan itu akan saya hibahkan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi sosial, " ujar Wawan menepis tudingan liar yang beredar.
Wawan Juanda juga mengkritisi pernyataan atau manuver yang terkesan memanfaatkan nama masyarakat untuk membangun narasi yang menyesatkan publik terkait sumber pendanaan proyek tersebut.
"Jangan main-main dengan opini publik. Jika tidak bisa membantu, jangan justru menciptakan kebingungan di tengah masyarakat. Ini soal integritas dan tanggung jawab moral, " imbuhnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Ketua DPC GWI (Gabungnya Wartawan Indonesia) Kabupaten Tangerang, Uje, belum memberikan pernyataan resmi menanggapi desakan dari pengusaha tersebut.