Di Balik Nasi dan Tawa: Makan Siang Bareng Warga, Satgas TMMD 124 Bangun Kedekatan yang Tak Tertulis di Peta

20 hours ago 3

JEPARA - Di tengah hiruk-pikuk pembangunan jalan dan rumah dalam program TMMD Reguler ke-124, terselip satu momen sederhana namun penuh makna: makan siang bersama antara prajurit TNI dan warga desa. Bukan di ruang mewah atau meja panjang, tetapi di lantai rumah sederhana, beralaskan tikar, penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan. Minggu, 11 Mei 2025, menjadi hari yang tak sekadar tercatat dalam laporan proyek tetapi dalam ingatan hati mereka yang hadir.

Prajurit berseragam loreng duduk sejajar dengan petani, buruh, dan ibu rumah tangga. Tidak ada yang merasa lebih tinggi, semua membaur dalam piring nasi putih, lauk sederhana, dan gelas plastik berisi air. Namun justru dalam kesederhanaan itulah tumbuh rasa saling memiliki yang kuat antara negara dan rakyatnya.

“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai pembangun, tapi sebagai bagian dari mereka. Makan bersama seperti ini adalah cara kami menjalin kedekatan sejati, ” ujar salah satu anggota Satgas TMMD dengan senyum hangat.

Tak hanya soal mengisi tenaga setelah bekerja, makan siang ini menjadi jembatan cerita. Ada tawa, ada nostalgia, ada harapan yang dibisikkan sambil menyuap nasi. Kebersamaan ini lebih berharga dari proyek beton dan aspal karena ia membangun kepercayaan dan kemanusiaan.

Pak Suyono, salah satu warga yang hadir, mengungkapkan rasa harunya,

“Biasanya tentara hanya kami lihat dari jauh, tapi hari ini mereka makan bersama kami. Ramah, sopan, dan terasa seperti keluarga.”

Inilah kekuatan sejati dari TMMD: bukan hanya membangun jalan atau rumah layak huni, tapi juga menyulam ikatan sosial yang kuat antara TNI dan rakyat. Momen-momen seperti inilah yang membuat TMMD bukan sekadar program, tetapi gerakan kebersamaan yang menghidupkan kembali semangat gotong royong di desa-desa.

Karena sejatinya, pembangunan paling kokoh adalah saat hati saling terhubung. Dan semua itu, bisa dimulai dari sebuah makan siang yang hangat dan bersahaja. (Pendim 0719)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |