Dari Julukoma untuk Indonesia: Ketika Prajurit dan Warga Bersatu Membersihkan Iman di Tengah Rimba Papua

10 hours ago 5

PAPUA - Di sudut sunyi Papua, di mana kabut pagi menyelimuti hutan dan nyanyian burung menjadi irama hari, sebuah momen kebersamaan tumbuh di tengah keheningan. Di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, prajurit Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 732/Banau dari Pos Julukoma kembali menunjukkan wajah humanis TNI bukan dengan derap langkah dan senjata, tetapi dengan sapu, cangkul, dan semangat gotong royong.

Pada Sabtu (26/07/2025), Pos Julukoma menggelar kegiatan karya bakti membersihkan halaman dan area sekitar Gereja Kampung Julukoma, tempat suci dan sentral kegiatan rohani masyarakat setempat. Dipimpin langsung oleh Danpos Letda Inf Dismas, kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari komitmen TNI dalam membangun hubungan emosional dan kepercayaan dengan rakyat, terutama di wilayah-wilayah terpencil dan berbatasan langsung dengan negara lain.

Sejak matahari terbit, para prajurit bahu membahu bersama warga kampung. Mereka menebas rumput yang menjulang, menyapu halaman, dan menata lingkungan sekitar gereja agar kembali bersih dan layak digunakan untuk ibadah. Tidak ada jarak antara loreng dan rakyat, semua larut dalam semangat yang sama: menjaga kesucian rumah ibadah dan mempererat kebersamaan.

Letda Inf Dismas menjelaskan bahwa kegiatan ini jauh lebih dari sekadar membersihkan fisik bangunan:

“Kegiatan ini bukan hanya soal membersihkan halaman gereja. Ini tentang membangun kedekatan dan kepercayaan. Kami ingin masyarakat tahu bahwa TNI hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga siap membantu mereka kapan saja, dengan hati, ” ujarnya dengan tulus.

Gereja bagi warga Julukoma bukan hanya tempat ibadah, tapi juga simbol persatuan, harapan, dan kekuatan spiritual. Maka tak heran, ketika para prajurit datang untuk membersihkan rumah Tuhan, sambutan hangat langsung mengalir dari masyarakat.

Bapak Julianus, salah satu tokoh masyarakat Julukoma, menyampaikan rasa syukurnya:

“Kami sangat senang dan bangga dengan kehadiran TNI di sini. Gereja adalah tempat yang sangat kami hormati, dan kegiatan ini sangat membantu kami menjaga kebersihannya. Semoga hubungan baik ini terus terjaga, ” tuturnya dengan mata berbinar.

Di wilayah perbatasan yang penuh tantangan, kehadiran prajurit TNI tidak hanya memberi rasa aman, tetapi juga menyemai harapan. Hubungan antara TNI dan masyarakat bukan dibangun dari kekuatan senjata, melainkan dari tindakan nyata yang menyentuh hati, seperti karya bakti ini.

Karena pada akhirnya, pengabdian sejati bukan hanya soal menjaga batas wilayah, tetapi juga menjaga batas kemanusiaan agar tetap hangat, dekat, dan utuh. Dari Julukoma, di tengah belantara Papua, Indonesia dibangun dengan kasih, gotong royong, dan iman yang dibersihkan bersama.

Sumber: PenSatgas Yonif 732/Banau

Read Entire Article
Karya | Politics | | |