PAPUA - Di tengah sunyi dan terpencilnya perbatasan Indonesia–Papua Nugini, prajurit TNI dari Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Gobang IV Yonif 10 Marinir/Surabaya menunjukkan bahwa tugas mereka lebih dari sekadar menjaga kedaulatan. Mereka datang membawa harapan—bukan hanya dalam bentuk perlindungan, tetapi juga dalam bentuk pembangunan dan kasih.
Rabu (25/06/2025), di Kampung Imsun, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, prajurit TNI bahu-membahu bersama warga membangun Gereja Fito Kisor, rumah ibadah yang selama ini sangat dinantikan umat Kristiani di daerah perbatasan tersebut. Dengan semangat gotong royong, mereka tak hanya mencampur semen dan mengangkat batako, tetapi juga menguatkan kembali kepercayaan warga terhadap kehadiran negara.
“Ini bukan hanya tentang pembangunan gereja, tapi tentang menanam harapan. Tentang menunjukkan bahwa negara hadir sampai titik terjauh perbatasan. Kami di sini tidak hanya menjaga batas wilayah, tapi juga menjaga semangat dan iman masyarakat, ” tegas Komandan Satgas, Letkol Marinir (nama lengkap bila ada).
Pembangunan Gereja Fito Kisor menjadi simbol nyata bahwa kekuatan TNI tidak hanya terletak pada senjata dan strategi militer, tapi juga pada ketulusan untuk mengabdi dan membangun. Di hadapan masyarakat yang telah lama menanti fasilitas ibadah yang layak, TNI menjawab dengan kerja nyata, bukan janji.
Aksi kemanusiaan ini mempererat hubungan emosional antara TNI dan warga Papua, serta menegaskan bahwa pengabdian seorang prajurit tidak terbatas oleh medan dan pangkat, tetapi dilandasi oleh hati yang memilih hadir dan berbuat.
“Menjaga Indonesia tidak cukup dengan mengangkat senjata. Kadang, cukup dengan mengangkat sekop, menyalami warga, dan membantu membangun rumah ibadah. Karena di situlah kekuatan sejati TNI: hadir untuk rakyat, bekerja bersama rakyat, dan tumbuh bersama rakyat, ” ujar Dansatgas.
Dari garis batas terluar negeri ini, para prajurit Marinir kembali mengingatkan kita: Indonesia bukan hanya dibangun dari kota-kota besar, tapi dari desa-desa kecil yang dijaga oleh hati-hati besar.
(Pen Satgas Yonif 10 Marinir)