Usaha Kuliner Jadi Sorotan, Bimtek Kewirausahaan Angkatan IV Dorong Legalitas dan Kolaborasi Pelaku Ampera dan Catering
BUKITTINGGI — Usaha makanan seperti rumah makan Ampera dan jasa katering menjadi fokus utama dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Kewirausahaan Lanjutan Angkatan IV yang digelar di Aula Dinas Pertanian Kota Bukittinggi, Kamis dan Jumat, 23–24 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan pokok-pokok pikiran (pokir) dari Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Asril, SE, yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar. Pelatihan dilaksanakan secara cepat—bahkan dalam waktu persiapan yang singkat—sebagai respon terhadap kebutuhan nyata pelaku usaha di lapangan yang membutuhkan pendampingan dan percepatan legalitas usaha.
Puluhan pelaku UMKM, khususnya di bidang kuliner, mendapatkan materi komprehensif mulai dari izin edar, PIRT, sertifikasi halal, hingga strategi pemasaran dan keamanan pangan. Tujuan utamanya adalah mendorong pelaku UMKM naik kelas — dari usaha tradisional ke arah yang lebih profesional, berizin, dan berdaya saing.
Salah satu narasumber, Vieta Kreshna Wuri, konsultan UMKM, mengajak peserta memahami pentingnya membentuk kelembagaan usaha, mengakses pembinaan resmi, dan membangun citra produk yang baik. “Kami juga membuka peluang kemitraan dalam program MBG tanpa pungutan biaya. Cukup ikuti alur yang tersedia di situs resmi kami, ” terangnya.
Para peserta juga mendapatkan edukasi tentang cemaran pangan, penyebab keracunan makanan, serta SOP praktis untuk rumah makan dan katering. Mulai dari pemeriksaan bahan baku, pemisahan dapur mentah dan matang, hingga penyajian dengan kemasan food grade dan label informasi.
Kabid Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Niko Primadona, SE, yang juga pengelola PLUT, membuka secara resmi kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa sektor kuliner di Bukittinggi dan Agam harus naik level agar bisa menjawab tantangan pariwisata dan konsumen modern.
“Agam dan Bukittinggi punya potensi besar karena jadi destinasi wisata. Semua makanan terasa lebih enak di sini karena udaranya yang mendukung. Ini peluang besar yang harus diambil pelaku UMKM dengan serius, ” ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya akan merekrut 75 pelaku usaha untuk program inkubasi intensif selama tiga bulan. “Bukan hanya teori, tapi juga praktik lapangan, pendampingan ke tempat usaha, hingga dukungan perizinan dan promosi. Targetnya jelas: pelaku UMKM harus naik kelas, ” tegas Niko.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi, Mihandrik, menambahkan bahwa Pemko Bukittinggi memiliki komitmen kuat dalam mencetak wirausaha baru yang tangguh dan mandiri. “Kami punya program inkubasi bisnis, dan kami yakin kalau niat dan usaha tinggi, hasilnya juga akan besar. Kita mulai saja dulu, ” katanya.
Diskusi Malam: Bangun Sinergi dan Etika Persaingan Sehat
Kamis malam, 24 Juli 2025, digelar sesi diskusi antara Asril, SE dan para peserta bimtek dari sektor rumah makan dan katering. Dalam suasana santai namun sarat makna, para pelaku UMKM berdiskusi tentang tantangan modal, jaringan usaha, hingga persaingan pasar.
“Kita kumpulkan semua di sini karena rencana awalnya kita bentuk kelompok yang usahanya sejenis. Kalau jenis usahanya beda-beda, tentu kebutuhannya juga beda, ” kata Asril.
Ia menekankan pentingnya menurunkan ego dan bersinergi. “Banyak dari kita menganggap pesaing itu musuh. Padahal, kalau kita ingin maju, jadikan pesaing itu teman seperjuangan. Kita juga harus bersaing secara sehat, bukan saling menjatuhkan, ” tegasnya.
Beberapa peserta mengusulkan pembentukan koperasi bersama, pelatihan lanjutan pengemasan, serta dukungan bahan baku yang terjangkau.
Asril menutup diskusi dengan semangat kebersamaan, “Kita ini bukan cuma jualan makanan. Kita sedang membangun ekonomi lokal dan membuka lapangan kerja. Kalau kita sadar itu, insyaallah kita akan besar bersama.”
Hadir dalam diskusi malam Wakil Ketua DPRD kota Bukittinggi Zulhamdi Nova Candra, Anggota DPRD Neni Anita, Peserta bimtek Pengembangan Kewirausahaan Lanjutan Angkatan IV.
(Lindafang)