MAKASSAR - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Barru, provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar Rp. 3, 6 Miliar dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Selain itu, Barru juga mendapatkan DAK non fisik sebesar Rp. 400 juta lebih.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri PPPA Menteri PPPA, Arifah Fauzi saat melakukan dialog dan rapat sinkronisasi program bersama Wakil Gubernur Sulsel, Sekprov, para Bupati/Walikota, Akademisi, serta ketua TP PKK kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan, di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, pasa Jumat (23/5/2025).
"Sebagai bentuk dukungan konkret untuk Sulsel, Kemen PPPA telah mengalokasikan DAK Fisik sebesar Rp 6, 9 miliar untuk tiga daerah, salah satunya Kabupaten Barru yang menerima Rp 3, 6 miliar. Sedangkan Kabupaten Soppeng Rp. 1.5 miliar dan Palopo Rp. 1.7 miliar. Selain itu, Barru juga mendapat DAK Non Fisik lebih dari Rp 400 juta, dari total Rp 8 miliar yang dibagikan ke 19 kabupaten/kota di Sulsel", ujar Menteri Arifah Fauzi.
Dalam kesempatan itu, Arifah Fauzi menegaskan pentingnya kolaborasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia juga mendorong Sulawesi Selatan untuk menjadi pelopor provinsi ramah perempuan.
“Kita butuh kerja sama semua pihak agar perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta anak makin kuat dan merata, ” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Barru Abustan AB yang hadir dalam acara dialog tersebut bersama Ketua TP PKK Barru Andi Milawaty berterima kasih kepada Menteri PPPA dan menyampaikan komitmennya dalam mendukung penuh upaya menjadikan Sulsel sebagai pelopor provinsi ramah perempuan.
“Barru siap mendukung percepatan Sulsel menjadi provinsi ramah perempuan, lewat program-program yang berpihak pada perempuan dan anak, ” tegasnya.
"Alokasi DAK Fisik dan Non Fisik dari Kementerian PPPA kata Abustan tentunya menjadi suntikan semangat untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta anak di daerah, khususnya Kabupaten Barru", imbuh Abustan.