JAKARTA - Kabar terbaru dari dunia pendidikan! Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengajukan usulan tambahan anggaran yang cukup signifikan untuk tahun anggaran (TA) 2026. Jumlah yang diajukan tidak main-main, mencapai Rp 71, 11 triliun. Usulan ini telah disampaikan kepada Menteri Sekretaris Negara, Menteri Keuangan, dan Menteri PPN/Bappenas. Langkah ini diambil demi mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas dan merata di seluruh pelosok negeri.
Rincian Usulan Anggaran yang Diajukan
Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, usulan ini didasarkan pada rencana kerja TA 2026 yang telah disusun secara matang. Pagu indikatif yang diterima Kemendikdasmen sebelumnya adalah Rp 33, 65 triliun, sesuai surat bersama dari Menteri Keuangan dan Menteri PPN. Dengan tambahan yang diajukan, total usulan pagu sementara melonjak menjadi Rp 104, 76 triliun.
Saya pribadi merasa ini adalah langkah yang tepat. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan alokasi anggaran yang memadai adalah kunci untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Alokasi Dana untuk Program Prioritas
Kemana saja dana sebesar itu akan dialokasikan? Mu'ti merinci bahwa sebagian besar dana akan digunakan untuk membiayai program-program prioritas, seperti:
- Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 17, 9 juta siswa.
- Tunjangan guru non-ASN untuk 478.694 orang.
- Pembangunan dan revitalisasi 12.195 unit satuan pendidikan.
Bayangkan dampaknya! Jutaan siswa mendapatkan bantuan, ratusan ribu guru mendapatkan tunjangan yang layak, dan ribuan sekolah direvitalisasi. Ini adalah investasi yang sangat berarti bagi masa depan Indonesia.
Sumber Dana yang Diversifikasi
Darimana saja sumber dana untuk membiayai usulan anggaran ini? Kemendikdasmen telah merencanakan diversifikasi sumber dana, antara lain:
- Rupiah murni nonoperasional: Rp 30, 71 triliun.
- Rupiah murni operasional: Rp 2, 76 triliun.
- Badan Layanan Umum (BLU): Rp 161, 43 miliar.
- Pendapatan negara bukan pajak (PNBP): Rp 9, 48 miliar.
Sumber dana BLU berasal dari Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BSKAP), sedangkan PNBP berasal dari kegiatan pelatihan PPSDM (Setjen), pengujian UKBI (Badan Bahasa), pelatihan pada balai besar (Ditjen Vokasi), dan pelatihan guru pada balai (Ditjen GTK).
Sejarah Pengajuan Usulan Anggaran
Ternyata, usulan tambahan anggaran ini bukanlah yang pertama kali diajukan. Kemendikdasmen sebelumnya telah mengajukan usulan serupa pada 11 Juni 2025, dengan nilai Rp 67, 67 triliun.
"Terkait bahwa sebagian besar kegiatan di Kementerian Dikdasmen belum mendapatkan alokasi pembiayaan sama sekali, Kemendikdasmen telah menyampaikan tambahan usulan anggaran TA 2026 sebesar Rp 67, 67 triliun, " kata Mu'ti di Raker Komisi X DPR dengan Mendikdasmen di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Usulan ini diajukan untuk mendukung program Wajib Belajar 13 Tahun, program peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, program pembangunan kebahasaan dan kesastraan, program pendidikan dan pelatihan vokasi, serta dukungan pelaksanaan tugas/fungsi tata kelola Kemendikdasmen.
Respon dari Komisi X DPR
Komisi X DPR memberikan respon positif terhadap usulan tambahan anggaran ini. Berdasarkan simulasi dari masukan pada raker Komisi X DPR dengan Kemendikdasmen pada 1 Juli 2025, Kemendikdasmen mengajukan penambahan usulan tambahan anggaran TA 2025 sebesar Rp 3, 44 triliun.
Angka usulan tersebut kemudian disampaikan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR pada 7 Juli 2025. Penambahan usulan tambahan anggaran ini termasuk untuk PIP PAUD, peningkatan satuan biaya PIP jenjang SD dan SMP, rencana pembukaan UPT di wilayah Papua, pembukaan atdikbud di Turki, pembukaan Sekolah Indonesia di Tawau, Malaysia, dan renovasi penataan gedung di Senayan dan Cipete usai restrukturisasi Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian.
Kebutuhan tambahan anggaran tersebut disampaikan pada 9 Juli 2025 kepada Mensesneg, Menkeu, dan Bappenas. Total usulan tambahan anggaran Kemendikdasmen TA 2026 menjadi Rp 71, 11 triliun. Total usulan pagu sementara dari pagu indikatif Rp 33, 65 triliun menjadi Rp 104, 76 triliun.
Implikasi Peningkatan Anggaran pada PIP
Peningkatan ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan, terutama pada program Indonesia Pintar (PIP), dengan memberikan bantuan pendidikan yang lebih besar kepada siswa yang membutuhkan.
Rincian Alokasi Dana PIP
Berikut adalah rincian alokasi dana PIP yang diusulkan:
PAUD | X | Y |
SD | X | Y |
SMP | X | Y |
SMA/SMK | X | Y |
Pengaruh pada Tunjangan Guru Non-ASN
Tunjangan guru non-ASN juga menjadi fokus utama dalam usulan ini, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para guru yang telah berjasa dalam mencerdaskan anak bangsa.
Alokasi dana tunjangan guru non-ASN menjadi perhatian khusus, mengingat peran mereka yang sangat penting dalam pendidikan. Saya percaya, peningkatan kesejahteraan guru akan berdampak positif pada kualitas pengajaran.
Berikut adalah rincian perkiraan jumlah guru yang akan menerima tunjangan berdasarkan usulan anggaran:
Guru Honorer SD | A | B |
Guru Honorer SMP | A | B |
Guru Honorer SMA/SMK | A | B |
Revitalisasi Satuan Pendidikan
Revitalisasi satuan pendidikan juga menjadi prioritas, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan modern. Gedung sekolah yang memadai dan fasilitas yang lengkap tentu akan meningkatkan semangat belajar siswa.
Target Revitalisasi Sekolah
SD | a | b |
SMP | a | b |
SMA/SMK | a | b |
Peningkatan Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran
Usulan tambahan anggaran ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Dengan dana yang cukup, Kemendikdasmen dapat mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru, menyediakan sumber belajar yang berkualitas, dan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Dukungan untuk Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi juga tidak luput dari perhatian. Usulan anggaran ini diharapkan dapat mendukung pengembangan pendidikan vokasi yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri.
Berikut adalah alokasi dana yang diusulkan untuk pengembangan pendidikan vokasi:
Pengembangan Kurikulum Vokasi | X |
Pelatihan Instruktur Vokasi | X |
Pengadaan Peralatan Praktik | X |
Detail Sumber Dana BLU dan PNBP
Berikut ini rincian sumber dana yang berasal dari BLU dan PNBP:
BSKAP (BLU) | 161, 43 | Pengelolaan Pengujian Pendidikan |
Pelatihan PPSDM (PNBP) | X | Pelatihan |
Pengujian UKBI (PNBP) | X | Pengujian |
Pelatihan pada Balai Besar (PNBP) | X | Pelatihan |
Pelatihan Guru pada Balai (PNBP) | X | Pelatihan |
Ekspansi Jaringan Pendidikan di Luar Negeri
Usulan ini juga mencakup rencana ekspansi jaringan pendidikan di luar negeri, seperti pembukaan atdikbud di Turki dan Sekolah Indonesia di Tawau, Malaysia. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan akses pendidikan bagi seluruh anak bangsa, termasuk yang berada di luar negeri.
Turki | Atdikbud | Memfasilitasi kerjasama pendidikan dan kebudayaan. |
Tawau, Malaysia | Sekolah Indonesia | Menyediakan pendidikan bagi anak-anak WNI. |
Renovasi dan Penataan Gedung
Terakhir, usulan ini juga mencakup renovasi dan penataan gedung di Senayan dan Cipete setelah restrukturisasi Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian. Penataan gedung yang lebih baik akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan produktif.
Usulan tambahan anggaran ini adalah langkah besar menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik. Semoga usulan ini segera disetujui dan dapat direalisasikan dengan baik demi kemajuan bangsa.