Anggaran Pendidikan 2026: Kemendikdasmen Ajukan Tambahan Rp 71 Triliun

5 hours ago 6

JAKARTA - Kabar terbaru dari dunia pendidikan! Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengajukan usulan tambahan anggaran yang cukup signifikan untuk tahun anggaran (TA) 2026. Jumlah yang diajukan tidak main-main, mencapai Rp 71, 11 triliun. Usulan ini telah disampaikan kepada Menteri Sekretaris Negara, Menteri Keuangan, dan Menteri PPN/Bappenas. Langkah ini diambil demi mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas dan merata di seluruh pelosok negeri.

Rincian Usulan Anggaran yang Diajukan

Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, usulan ini didasarkan pada rencana kerja TA 2026 yang telah disusun secara matang. Pagu indikatif yang diterima Kemendikdasmen sebelumnya adalah Rp 33, 65 triliun, sesuai surat bersama dari Menteri Keuangan dan Menteri PPN. Dengan tambahan yang diajukan, total usulan pagu sementara melonjak menjadi Rp 104, 76 triliun.

Saya pribadi merasa ini adalah langkah yang tepat. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan alokasi anggaran yang memadai adalah kunci untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Alokasi Dana untuk Program Prioritas

Kemana saja dana sebesar itu akan dialokasikan? Mu'ti merinci bahwa sebagian besar dana akan digunakan untuk membiayai program-program prioritas, seperti:

  • Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 17, 9 juta siswa.
  • Tunjangan guru non-ASN untuk 478.694 orang.
  • Pembangunan dan revitalisasi 12.195 unit satuan pendidikan.

Bayangkan dampaknya! Jutaan siswa mendapatkan bantuan, ratusan ribu guru mendapatkan tunjangan yang layak, dan ribuan sekolah direvitalisasi. Ini adalah investasi yang sangat berarti bagi masa depan Indonesia.

Sumber Dana yang Diversifikasi

Darimana saja sumber dana untuk membiayai usulan anggaran ini? Kemendikdasmen telah merencanakan diversifikasi sumber dana, antara lain:

  • Rupiah murni nonoperasional: Rp 30, 71 triliun.
  • Rupiah murni operasional: Rp 2, 76 triliun.
  • Badan Layanan Umum (BLU): Rp 161, 43 miliar.
  • Pendapatan negara bukan pajak (PNBP): Rp 9, 48 miliar.

Sumber dana BLU berasal dari Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BSKAP), sedangkan PNBP berasal dari kegiatan pelatihan PPSDM (Setjen), pengujian UKBI (Badan Bahasa), pelatihan pada balai besar (Ditjen Vokasi), dan pelatihan guru pada balai (Ditjen GTK).

Sejarah Pengajuan Usulan Anggaran

Ternyata, usulan tambahan anggaran ini bukanlah yang pertama kali diajukan. Kemendikdasmen sebelumnya telah mengajukan usulan serupa pada 11 Juni 2025, dengan nilai Rp 67, 67 triliun.

"Terkait bahwa sebagian besar kegiatan di Kementerian Dikdasmen belum mendapatkan alokasi pembiayaan sama sekali, Kemendikdasmen telah menyampaikan tambahan usulan anggaran TA 2026 sebesar Rp 67, 67 triliun, " kata Mu'ti di Raker Komisi X DPR dengan Mendikdasmen di Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Usulan ini diajukan untuk mendukung program Wajib Belajar 13 Tahun, program peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, program pembangunan kebahasaan dan kesastraan, program pendidikan dan pelatihan vokasi, serta dukungan pelaksanaan tugas/fungsi tata kelola Kemendikdasmen.

Respon dari Komisi X DPR

Komisi X DPR memberikan respon positif terhadap usulan tambahan anggaran ini. Berdasarkan simulasi dari masukan pada raker Komisi X DPR dengan Kemendikdasmen pada 1 Juli 2025, Kemendikdasmen mengajukan penambahan usulan tambahan anggaran TA 2025 sebesar Rp 3, 44 triliun.

Angka usulan tersebut kemudian disampaikan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR pada 7 Juli 2025. Penambahan usulan tambahan anggaran ini termasuk untuk PIP PAUD, peningkatan satuan biaya PIP jenjang SD dan SMP, rencana pembukaan UPT di wilayah Papua, pembukaan atdikbud di Turki, pembukaan Sekolah Indonesia di Tawau, Malaysia, dan renovasi penataan gedung di Senayan dan Cipete usai restrukturisasi Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian.

Kebutuhan tambahan anggaran tersebut disampaikan pada 9 Juli 2025 kepada Mensesneg, Menkeu, dan Bappenas. Total usulan tambahan anggaran Kemendikdasmen TA 2026 menjadi Rp 71, 11 triliun. Total usulan pagu sementara dari pagu indikatif Rp 33, 65 triliun menjadi Rp 104, 76 triliun.

Implikasi Peningkatan Anggaran pada PIP

Peningkatan ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan, terutama pada program Indonesia Pintar (PIP), dengan memberikan bantuan pendidikan yang lebih besar kepada siswa yang membutuhkan.

Rincian Alokasi Dana PIP

Berikut adalah rincian alokasi dana PIP yang diusulkan:

Jenjang PendidikanAlokasi Anggaran (Rp Triliun)Jumlah Siswa Penerima
PAUDXY
SDXY
SMPXY
SMA/SMKXY

Pengaruh pada Tunjangan Guru Non-ASN

Tunjangan guru non-ASN juga menjadi fokus utama dalam usulan ini, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para guru yang telah berjasa dalam mencerdaskan anak bangsa.

Alokasi dana tunjangan guru non-ASN menjadi perhatian khusus, mengingat peran mereka yang sangat penting dalam pendidikan. Saya percaya, peningkatan kesejahteraan guru akan berdampak positif pada kualitas pengajaran.

Berikut adalah rincian perkiraan jumlah guru yang akan menerima tunjangan berdasarkan usulan anggaran:

Kategori GuruJumlah PenerimaBesaran Tunjangan (Per Bulan)
Guru Honorer SDAB
Guru Honorer SMPAB
Guru Honorer SMA/SMKAB

Revitalisasi Satuan Pendidikan

Revitalisasi satuan pendidikan juga menjadi prioritas, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan modern. Gedung sekolah yang memadai dan fasilitas yang lengkap tentu akan meningkatkan semangat belajar siswa.

Target Revitalisasi Sekolah

Jenis Satuan PendidikanJumlah Unit yang DirevitalisasiAlokasi Dana Per Unit
SDab
SMPab
SMA/SMKab

Peningkatan Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran

Usulan tambahan anggaran ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Dengan dana yang cukup, Kemendikdasmen dapat mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru, menyediakan sumber belajar yang berkualitas, dan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Dukungan untuk Pendidikan Vokasi

Pendidikan vokasi juga tidak luput dari perhatian. Usulan anggaran ini diharapkan dapat mendukung pengembangan pendidikan vokasi yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri.

Berikut adalah alokasi dana yang diusulkan untuk pengembangan pendidikan vokasi:

Program Pendidikan VokasiAlokasi Dana (Rp Miliar)
Pengembangan Kurikulum VokasiX
Pelatihan Instruktur VokasiX
Pengadaan Peralatan PraktikX

Detail Sumber Dana BLU dan PNBP

Berikut ini rincian sumber dana yang berasal dari BLU dan PNBP:

Sumber DanaAlokasi Dana (Rp Miliar)Kegiatan
BSKAP (BLU)161, 43Pengelolaan Pengujian Pendidikan
Pelatihan PPSDM (PNBP)XPelatihan
Pengujian UKBI (PNBP)XPengujian
Pelatihan pada Balai Besar (PNBP)XPelatihan
Pelatihan Guru pada Balai (PNBP)XPelatihan

Ekspansi Jaringan Pendidikan di Luar Negeri

Usulan ini juga mencakup rencana ekspansi jaringan pendidikan di luar negeri, seperti pembukaan atdikbud di Turki dan Sekolah Indonesia di Tawau, Malaysia. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan akses pendidikan bagi seluruh anak bangsa, termasuk yang berada di luar negeri.

LokasiJenis ProgramTujuan
TurkiAtdikbudMemfasilitasi kerjasama pendidikan dan kebudayaan.
Tawau, MalaysiaSekolah IndonesiaMenyediakan pendidikan bagi anak-anak WNI.

Renovasi dan Penataan Gedung

Terakhir, usulan ini juga mencakup renovasi dan penataan gedung di Senayan dan Cipete setelah restrukturisasi Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian. Penataan gedung yang lebih baik akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan produktif.

Usulan tambahan anggaran ini adalah langkah besar menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik. Semoga usulan ini segera disetujui dan dapat direalisasikan dengan baik demi kemajuan bangsa.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |