Almas Prakasa, Doktor ITS Termuda, Ukir Prestasi Gemilang di Usia 25!

6 hours ago 3

SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan tinta emas dalam sejarahnya dengan melahirkan seorang doktor muda yang penuh talenta. Adalah Dr. Mohamad Almas Prakasa ST MT, dari Departemen Teknik Elektro ITS, yang berhasil meraih gelar doktor di usia yang sangat muda, yaitu 25 tahun. Pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, melainkan juga representasi dari kerja keras, dedikasi, dan semangat inovasi yang membara.

Almas, sapaan akrabnya, bukanlah mahasiswa doktoral biasa. Ia telah menghasilkan 35 publikasi ilmiah yang diakui secara nasional maupun internasional. Bayangkan, di usia yang masih sangat produktif, ia telah berkontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Rinciannya sungguh mengagumkan: sembilan artikel jurnal internasional Quartile 1 (Q1), tujuh artikel Q2, dua artikel Q3, serta belasan publikasi lainnya dalam jurnal dan konferensi bereputasi tinggi. Sungguh sebuah bukti nyata bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk berkarya dan berprestasi.

Almas dinyatakan lulus pada sidang tertutup yang dilaksanakan pada Selasa (1/7/2025). Perjalanannya menuju gelar doktor dimulai melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), sebuah jalur fast-track yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan pendidikan magister dan doktor hanya dalam empat tahun.

Tak hanya itu, Almas juga merupakan penerima beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti saintek) RI. Dukungan ini menjadi pendorong penting dalam perjalanan akademiknya.

Selama menempuh program PMDSU, Almas, yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, tidak hanya aktif dalam 15 skema hibah riset dan pengabdian kepada masyarakat. Ia juga aktif menjalin kolaborasi riset global dengan para profesor ternama dari Jepang, Italia, dan Taiwan.

Kolaborasi riset tersebut terjalin erat dengan Prof. Shigemasa Takai dari Osaka University, Jepang; Prof. Alberto Borghetti dari University of Bologna, Italia; dan Prof. Nien-Che Yang dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Taiwan. Betapa bangganya saya membayangkan bisa bekerja sama dengan tokoh-tokoh hebat seperti mereka, pasti banyak sekali ilmu dan pengalaman yang bisa didapatkan.

Melalui program PKPI, alumnus S1 Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini juga berkesempatan melakukan kolaborasi riset selama empat bulan di laboratorium Dr. Ryo Nishimura dari Tottori University, Jepang. Pengalaman ini tentu menjadi bekal berharga untuk mengembangkan karirnya di masa depan.

Saat ini, Almas masih aktif memperluas jejaring globalnya melalui pengajuan proposal penelitian profesor ke beberapa universitas di Luxembourg dan Uzbekistan, dengan bantuan dosen pembimbingnya, Prof. Dr. Ir. Imam Robandi MT IPU.

Salah satu topik utama yang diangkat Almas selama masa studinya adalah stabilitas Sistem Tenaga Listrik (STL) berskala besar. Penelitian ini sangat relevan dengan kebutuhan energi masa depan, di mana stabilitas dan keandalan sistem tenaga listrik menjadi krusial.

Dalam penelitiannya, Almas berhasil merumuskan konsep baru untuk meningkatkan stabilitas STL skala besar melalui pengaturan terkoordinasi Power System Stabilizer (PSS) dan Virtual Inertia Control (VIC) berbasis kecerdasan buatan. Konsep ini dinilai lebih efektif, skalabel, dan sesuai dengan grid code, serta mendukung upaya menuju sistem energi yang andal dan berkelanjutan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-7 tentang energi yang terjangkau dan bersih. Inovasi yang luar biasa!

Selain itu, Almas juga berhasil merumuskan modifikasi algoritma baru, yaitu algoritma Harris Hawk Optimization (HHO) dengan strategi penyimpanan memori (MSS). HHO-MSS ini dinilai memiliki keseimbangan proses eksplorasi, eksploitasi, akurasi, dan konsistensi yang lebih baik daripada algoritma kekinian lainnya.

Kisah Almas ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan yang tepat, generasi muda Indonesia mampu meraih prestasi gemilang dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Semoga kisah Almas ini dapat menginspirasi para generasi muda lainnya untuk terus berjuang dan menggapai mimpi-mimpinya. Saya sendiri merasa termotivasi untuk terus belajar dan berkarya setelah mendengar kisah inspiratif ini. (WartaKampus.com)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |