Waisak dalam Aksi: Ribuan Warga Rasakan Sentuhan Kasih lewat Pengobatan Gratis di Borobudur

5 hours ago 2

MAGELANG - Suasana sakral perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 di Candi Borobudur dipenuhi oleh semangat kasih dan kemanusiaan. Ribuan warga dari berbagai latar belakang tumpah ruah di Lapangan Lumbini, Sabtu (10/5/2025), bukan hanya untuk merayakan hari suci umat Buddha, tetapi juga untuk menerima pengobatan gratis yang digelar sebagai bentuk nyata ajaran cinta kasih sejati.

Dengan penuh kepedulian, lebih dari 200 tenaga medis gabungan dari TNI, POLRI, dan rumah sakit umum diterjunkan untuk melayani masyarakat. Total, 3.693 pasien berhasil ditangani hanya dalam satu hari mencakup pelayanan umum, pemeriksaan mata, kesehatan gigi, hingga tindakan bedah minor.

Ketua Umum DPP WALUBI, Dra. Hartati Murdaya, dalam sambutannya menegaskan makna mendalam dari kegiatan ini.

“Ini bukan sekadar pengobatan, tetapi ajaran nyata Buddha tentang mengasihi tanpa syarat, tanpa memandang agama atau asal. Ini tentang mengendalikan diri dan memberi tanpa pamrih, ” tuturnya.

Pengobatan gratis ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Waisak Nasional, dan mendapat dukungan luas dari berbagai unsur baik pemerintah pusat, daerah, maupun tokoh lintas agama. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, perwakilan Menteri Kesehatan dan Gubernur Jateng, Danrem 072/Pamungkas, serta jajaran Polda Jateng.

Tak hanya pengobatan, doa lintas agama juga mewarnai perayaan, dipimpin oleh enam pemuka agama yang menunjukkan harmoni keberagaman Indonesia. Peninjauan lapangan dan penyematan seragam medis pun menandai simbol kerja sama dan solidaritas.

Kapolresta Magelang, Kombes Pol Herbin Sianipar, memastikan bahwa seluruh kegiatan berlangsung aman dan tertib.

“Kami bersinergi dengan semua unsur. Ini adalah momen suci, dan pengamanan kami prioritaskan agar masyarakat dapat menikmati rangkaian acara dengan damai, ” ujarnya.

Kabag Ops Polresta, Kompol Eko Mardiyanto, menambahkan bahwa personel gabungan telah ditempatkan di seluruh titik rawan dan strategis, dari pintu masuk, area parkir, hingga kawasan pelayanan medis.

“Kami hadir bukan hanya menjaga, tetapi melayani rasa aman dan nyaman bagi semua yang hadir, ” tegasnya.

Waisak tahun ini membuktikan bahwa spiritualitas tidak berhenti pada doa, tapi menjelma menjadi aksi nyata. Di kaki Borobudur yang megah, umat dan aparat bersatu dalam semangat kemanusiaan, menghadirkan damai dalam wujud paling konkret: menyembuhkan dan melayani.

(Humas Polresta Magelang)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |