TNI Amankan Wilayah Intan Jaya, 18 Anggota Kelompok Bersenjata berhasil dilumpuhkan

4 hours ago 1

INTAN JAYA - Aksi kekerasan kembali mewarnai wilayah Papua, kali ini terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Rabu pagi, 14 Mei 2025. Sekitar pukul 04.00 hingga 05.00 WIT, aparat keamanan dari TNI memasuki sejumlah kampung di Distrik Sugapa, yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba, untuk melakukan misi damai berupa pelayanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat serta mengamankan rencana pembangunan jalan ke Hitadipa. Namun, kedatangan mereka justru dimanipulasi oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup, dan menyebarkan informasi bahwa kedatangan TNI akan mengancam nyawa masyarakat.

Menurut informasi dari Kepala Suku Kampung Sugapa Bapak Melianus Wandegau, OPM telah memanipulasi kehadiran aparat keamanan sebagai ancaman, padahal kenyataannya aparat hadir dengan niat tulus membantu masyarakat. 

“Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI, ” ungkap Bapak Melianus Wandegau, Rabu (14/5/2026).

Pasukan gabungan TNI yang di bawah kendali Komando Operasi TNI Habema berhasil mengamankan situasi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, setelah melakukan operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat.

Dalam operasi yang dilaksanakan secara terukur dan profesional sejak dini hari pada Selasa (13/5), TNI berhasil mensterilkan wilayah Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari aktivitas kelompok bersenjata yang dipimpin oleh tokoh separatis Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

Berdasarkan laporan resmi di lapangan, sebanyak 18 anggota kelompok bersenjata tewas, dan sejumlah barang bukti berhasil diamankan, antara lain:

• 1 pucuk senjata organik AK-47

• 1 pucuk senjata rakitan

• Puluhan butir munisi berbagai kaliber

• Busur dan anak panah

• Bendera Bintang Kejora serta alat komunikasi

Perlindungan Warga Sipil sebagai Prioritas

Kelompok bersenjata ini diketahui kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, serta penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan. Bahkan, dalam beberapa kejadian, kelompok ini melibatkan warga sipil dan anak-anak untuk kepentingan operasional mereka.

Sementara itu Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mengatakan Keberhasilan operasi ini menjadi langkah penting dalam menghadirkan kembali rasa aman bagi masyarakat dan memastikan bahwa proses pembangunan serta pelayanan publik dapat berjalan tanpa gangguan.

"Seluruh personel TNI yang terlibat dilaporkan dalam kondisi aman dan lengkap. Saat ini pasukan masih bersiaga di beberapa sektor guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok yang tersisa.

TNI terus berkomitmen untuk hadir sebagai pelindung masyarakat dan mitra pembangunan di tanah Papua. Upaya penindakan ini bukan sekadar aspek keamanan, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap hak-hak dasar warga untuk hidup damai dan sejahtera di tanah kelahirannya." Ujar Dansatgas Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |