Stimulus Ekonomi Pemerintah, ASDP Berikan Diskon Tarif Pelabuhan Termasuk di Ajibata menuju Ambarita

1 day ago 8

JAKARTA-PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyambut positif baik kebijakan stimulus ekonomi terbaru yang digulirkan pemerintah sebagai langkah strategis dalam memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan sektor riil, termasuk sektor transportasi nasional.

"Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kebijakan tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan skema pemberian diskon tarif pelabuhan hingga sebesar 100 persen yang akan diberlakukan mulai Kamis (5/6/2025) pukul 00.00 berketetapan dengan libur nasional Idul Adha 1446 H dan libur akhir pekan (long weekend),

Diskon tarif pelabuhan hingga sebesar 100 persen berlaku di lintasan komersial antara lain Merak-Bakauheni (reguler dan eksekutif), Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padangbai, Kayangan-Pototano, Sape-Labuan Bajo, Telaga Punggur-Tanjung Uban dan Ajibata menuju Ambarita dan sebaliknya, "terang Direktur Utama ASDP Heru Widodo. Rabu 04 Juni 2025

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan, Diskon ini ditujukan untuk mendukung mobilitas masyarakat, menstimulus pergerakan barang dan orang, serta mempercepat pemulihan ekonomi di berbagai daerah. 

“Diskon tarif jasa pelabuhan ini adalah bentuk kontribusi ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam menyukseskan program stimulus pemerintah. Kami ingin memastikan bahwa manfaat kebijakan ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya pengguna jasa angkutan penyeberangan, ” ujar Direktur Utama ASDP Heru Widodo.

Implementasi diskon tarif jasa pelabuhan (pas masuk dan dermaga) ini akan diberlakukan setelah terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB). ASDP saat ini tengah berkoordinasi aktif untuk memastikan kesiapan sistem, lintasan, serta pelabuhan yang akan menerapkan program ini.

ASDP menilai insentif ekonomi dari pemerintah memiliki potensi besar untuk menggairahkan sektor transportasi nasional. Dengan mobilitas yang lebih terjangkau, diharapkan terjadi peningkatan trafik penumpang dan kendaraan, sekaligus memberikan multiplier effect pada sektor lain seperti logistik, perdagangan, dan pariwisata.

Namun demikian, pelaku usaha transportasi saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan seperti fluktuasi biaya operasional, keterbatasan akses pembiayaan, hingga kondisi infrastruktur pendukung di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).

“Diperlukan sinergi kuat antara pelaku usaha dan regulator agar ekosistem transportasi nasional dapat tumbuh secara berkelanjutan. Dukungan fiskal, percepatan digitalisasi layanan, dan kepastian regulasi akan menjadi kunci menuju sistem transportasi yang tangguh dan adaptif, ” lanjutnya.

"Untuk lintasan Ajibata-Ambarita, Pengguna jasa pejalan kaki cukup bayar 10.000 dari sebelumnya 16.700 dan untuk Golongan II (Sepeda Motor) 25.000, Sementara untuk Golongan IV 170.000 dan Golongan V 322.000 dan Bus besar cukup bayar 548.000 dan diskon tarif berlaku hingga 31Juli 2025. (Karmel)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |