SI MANDA PEKA BERDANSA: Menyulam Efisiensi dari Jantung Administrasi RS Mandalika

5 days ago 9

Oleh : Anugrah Fajar Fahrurazie, S. IP, M. Si

Lombok Tengah NTB - Di tengah semangat besar Pemerintah Provinsi NTB untuk mewujudkan NTB Makmur dan Mendunia, terdapat satu misi mulia yang menjadi pilar utama: NTB Sehat dan Cerdas. Misi ini tidak hanya menuntut peningkatan kualitas pelayanan medis, tetapi juga menekankan pentingnya penguatan tata kelola di sektor kesehatan, termasuk pada lini yang selama ini jarang tersorot — administrasi rumah sakit.

Berangkat dari kepekaan akan realita inefisiensi birokrasi, tumpang tindih proses perencanaan, dan keterlambatan informasi dalam pengambilan keputusan, kami menggagas sebuah inovasi sistemik bernama SI MANDA PEKA BERDANSA. Inovasi ini lahir bukan dari ruang rapat semata, tetapi dari perenungan akan urgensi perubahan dan tanggung jawab moral sebagai ASN yang memegang nilai BERAKHLAK — Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Sistem Informasi Manajemen Terpadu Perencanaan, Keuangan, Aset, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SI MANDA PEKA BERDANSA) dirancang sebagai jawaban atas problem klasik yang selama ini menghambat kinerja rumah sakit: lambatnya siklus perencanaan, kurangnya akurasi data aset dan kepegawaian, serta minimnya transparansi anggaran. Nama SI MANDA PEKA BERDANSA dipilih dengan filosofi mendalam. “SI MANDA” merupakan identitas yang melekat pada RS Mandalika sebagai institusi di kawasan Mandalika yang siap bertransformasi. “PEKA” adalah singkatan dari Perencanaan, Keuangan, Aset, tiga aspek penting dalam manajemen rumah sakit. Sedangkan “BERDANSA” adalah akronim dari Pengembangan Sumber Daya Manusia, sebagai roh dari keberlanjutan organisasi. Secara simbolis, “berdansa” juga dimaknai sebagai harmoni gerak antarunit dalam ritme kerja yang selaras dan adaptif terhadap era digital. Filosofi ini menguatkan posisi inovasi sebagai sistem yang tidak hanya berbasis data, tetapi juga berbasis nilai dan budaya kerja.

Perlu ditekankan bahwa SI MANDA PEKA BERDANSA bukanlah pengembangan aplikasi baru yang berdiri sendiri, melainkan sebuah kerangka kerja sistemik yang akan diintegrasikan secara bertahap dan paralel dengan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang telah ada di RS Mandalika. Integrasi ini memungkinkan sinergi data perencanaan, keuangan, aset, dan SDM dengan sistem layanan medis digital, sehingga menghasilkan ekosistem manajerial yang lebih utuh, efisien, dan responsif.

Secara teoritis, Dwight Waldo dalam bukunya The Administrative State (1948) menekankan bahwa birokrasi publik harus menggabungkan efisiensi dan etika, serta berpihak pada pelayanan warga negara, bukan semata-mata prosedur. Sementara itu, Peter F. Drucker dalam Management: Tasks, Responsibilities, Practices (1973) menggarisbawahi pentingnya management by objectives dan penggunaan sistem informasi sebagai alat untuk menyederhanakan kompleksitas manajerial dalam organisasi besar. Kedua teori ini sejalan dengan semangat SI MANDA PEKA BERDANSA: membangun efisiensi berbasis data sekaligus menjaga akuntabilitas pelayanan publik dalam bingkai etik dan visi institusional.

Inovasi ini juga memiliki landasan normatif yang kuat. Dari sisi regulasi sektor kesehatan, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menegaskan bahwa sistem informasi kesehatan adalah bagian integral dari upaya peningkatan mutu pelayanan, efisiensi sumber daya, serta perencanaan strategis dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. Di sisi lain, percepatan digitalisasi melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2022 tentang SPBE mendorong seluruh instansi pemerintah, termasuk rumah sakit daerah, untuk mengintegrasikan layanan, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sistem digital yang interoperabel, aman, dan akuntabel. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Gubernur NTB Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan SPBE di Lingkup Pemerintah Provinsi NTB.

Sebagai rumah sakit milik Pemprov NTB yang berlokasi di kawasan strategis KEK Mandalika, RS Mandalika mengemban visi besar: menjadi rumah sakit bertaraf internasional, berbasis teknologi, dan menunjang wisata kesehatan. Visi ini tidak mungkin terwujud tanpa pondasi manajemen internal yang efisien dan terintegrasi. Di sinilah peran Bagian Tata Usaha menjadi krusial: sebagai pengendali sistem administrasi, penjaga ritme keuangan, pemantau aset, dan pengembang SDM yang menopang seluruh lini pelayanan.

Dengan SI MANDA PEKA BERDANSA, seluruh proses pengajuan kebutuhan barang, penyusunan anggaran BLUD, pemutakhiran data pegawai, hingga pelaporan aset kini terintegrasi dalam satu dashboard digital. Sistem ini tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga meningkatkan akurasi dan akuntabilitas. Manajemen kini dapat mengambil keputusan berbasis data real-time, mengurangi ketergantungan pada proses manual yang rawan kesalahan dan keterlambatan.

Lebih dari sekadar sistem efisiensi, SI MANDA PEKA BERDANSA merupakan bagian dari komitmen RS Mandalika dalam pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Dengan menanamkan transparansi, efektivitas, dan integrasi sistem informasi sebagai budaya organisasi, inovasi ini mendukung upaya reformasi birokrasi di sektor pelayanan publik bidang kesehatan, sebagaimana telah dicanangkan oleh manajemen rumah sakit dan Pemerintah Provinsi NTB.

Sejalan dengan pembelajaran dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), inovasi ini telah menerapkan nilai-nilai fundamental seperti kepemimpinan adaptif, manajemen perubahan, pemetaan risiko, serta pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik. Nilai-nilai tersebut kini tertanam dalam budaya organisasi RS Mandalika, membentuk sistem kerja yang tanggap, efisien, dan terukur.

Manfaat dari implementasi inovasi ini akan sangat dirasakan oleh seluruh lini manajemen dan civitas hospitalia. Proses yang dulunya memerlukan lintas komunikasi manual dan waktu tunggu yang panjang, kini dapat diproses secara cepat, terekam jejaknya, dan dapat dievaluasi setiap saat. Peningkatan mutu layanan administratif pun turut berkontribusi pada citra positif rumah sakit di mata publik dan mitra eksternal.

Secara tidak langsung, masyarakat juga turut merasakan manfaat dari hadirnya SI MANDA PEKA BERDANSA. Dengan administrasi yang tertib, transparan, dan efisien, pelayanan kepada pasien menjadi lebih cepat dan pengelolaan sumber daya menjadi lebih optimal. Masyarakat sebagai pengguna layanan pun memperoleh kepastian, kepercayaan, dan rasa aman saat berinteraksi dengan rumah sakit. Inilah bentuk pelayanan publik yang berorientasi pada kepentingan rakyat secara menyeluruh, bukan hanya internal rumah sakit.

Melalui inovasi ini, nilai-nilai ASN Berakhlak terwujud dalam praktik nyata. Sistem ini menjunjung tinggi akuntabilitas karena setiap alur terekam dan bisa diaudit; mendorong orientasi pelayanan karena mempercepat respon kebutuhan unit; menanamkan loyalitas melalui komitmen digitalisasi; dan tentu saja menumbuhkan kompetensi baru bagi ASN di lingkungan RS Mandalika.

Inovasi ini tidak berdiri sendiri. Ia hadir sebagai bentuk sinergi antara visi kelembagaan RS Mandalika, peran strategis Bagian Tata Usaha, dan semangat reformasi birokrasi yang diusung oleh Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal., dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri, yang menempatkan kualitas layanan publik sebagai jantung kemajuan daerah.

SI MANDA PEKA BERDANSA bukan sekadar inovasi digital. Ia adalah simbol gerak perubahan dari balik meja kerja, demi terciptanya rumah sakit yang tak hanya menyembuhkan, tapi juga melayani dengan manajemen yang cerdas dan bermartabat.(red) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |