Satgas Yonif 700/WYC Hadirkan Kasih di Balik Kabut Kampung Wombru

11 hours ago 5

PAPUA - Di sela kabut pagi dan dinginnya udara pegunungan Puncak, harapan disulam lewat langkah kaki yang tulus. Serda Irzal dan prajurit Pos Pintu Jawa dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti menembus jalan terjal menuju Kampung Wombru, Distrik Mage’abume, Kabupaten Puncak bukan untuk operasi militer, tetapi untuk membawa pakaian layak pakai bagi warga yang tinggal jauh dari pusat perhatian. Kamis 10 Juli 2025.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program teritorial Satgas, namun lebih dari sekadar rutinitas ini adalah bentuk nyata kemanusiaan dalam balutan loreng. Di tengah segala keterbatasan akses dan logistik, kehadiran TNI menjadi pelita kecil yang menghadirkan kehangatan bagi masyarakat Wombru.

“Kami tidak hanya membawa logistik, kami membawa kepedulian. Karena keamanan tidak hanya dibangun dengan kekuatan, tetapi juga dengan cinta, ” ujar Letda Inf Risal, Danpos Pintu Jawa, yang memimpin kegiatan.

Warga menyambut kehadiran para prajurit dengan rasa haru. Anak-anak menyambut jaket dan baju dengan senyum yang tak bisa disembunyikan, seolah menyambut hadiah besar dari saudara jauh. Seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya menyampaikan:

“Kami tidak punya banyak. Tapi hari ini kami merasa diperhatikan. TNI hadir bukan hanya menjaga kampung, tapi membawa rasa hangat. Itu lebih dari cukup bagi kami.”

Kegiatan ini membuktikan bahwa peran TNI tidak hanya sebagai penjaga batas teritorial, tetapi juga penjaga harapan dan kemanusiaan. Di tengah keterisolasian Kampung Wombru, para prajurit hadir sebagai sahabat, sebagai pelindung, dan sebagai pengingat bahwa Merah Putih tak hanya berkibar di tiang bendera, tapi juga hidup dalam tindakan nyata.

Pakaian mungkin tampak sepele, namun di daerah terpencil, satu jaket bisa menjadi pelindung dari dingin, satu baju bisa menjadi simbol kepedulian negara kepada rakyatnya. Dan hari itu, di Wombru, Merah Putih berkibar dengan cara yang berbeda dalam pelukan hangat, dalam senyum anak-anak, dan dalam getar haru masyarakat yang merasa tidak dilupakan.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut:

“Apa yang dilakukan oleh prajurit kita di Wombru adalah wujud nyata kehadiran negara di pelosok. Ini bukan sekadar bantuan, ini adalah pesan kuat bahwa setiap warga Papua adalah bagian penting dari Indonesia. Mereka tidak sendiri, dan mereka tidak dilupakan.”

Kampung Wombru menjadi saksi bahwa di balik tugas militer, ada cahaya kemanusiaan yang terus menyala. Bahwa dalam setiap langkah prajurit, ada harapan yang dibawa, dan dalam setiap pelukan hangat, ada janji Indonesia yang terus hidup: untuk hadir, untuk merangkul, dan untuk membangun bersama.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |