Blora – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Blora melaksanakan kegiatan silaturahmi dan koordinasi dengan Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Blora pada Kamis (03/07/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menjajaki kerja sama strategis antara kedua lembaga dalam bidang pembinaan kepribadian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pendidikan kepramukaan.
Kepala Rutan Blora, Sugito, didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan, Tri Murcahyono, disambut langsung oleh Ketua Kwarcab Blora, Handoko, di Sekretariat Kwartir Cabang Blora. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Rutan Blora menyampaikan maksud kedatangannya untuk menjalin tali silaturahmi, sekaligus meningkatkan koordinasi kelembagaan dalam rangka mendukung program pembinaan karakter di lingkungan Rutan. Gerakan Pramuka dinilai sebagai mitra strategis dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, jiwa nasionalisme, dan semangat kebangsaan kepada para WBP.
Sugito juga menyampaikan rencana kerja sama konkret, yakni permohonan bantuan tenaga pelatih dari Gerakan Pramuka untuk memberikan pelatihan teknik dasar kepramukaan kepada para WBP. Selain itu, dibahas pula rencana pembentukan Satuan Karya (Saka) Bina Pemasyarakatan sebagai wadah pembinaan khusus berbasis kepramukaan di Rutan Blora.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Kwartir Cabang Blora, Handoko, menyambut baik inisiatif dari Rutan Blora. Ia menyatakan kesiapan Kwarcab Blora untuk mendukung penuh melalui pengiriman pelatih dan instruktur Pramuka yang kompeten dan berpengalaman.
“Kami sangat mendukung program pembinaan kepribadian WBP melalui kepramukaan. Ini merupakan bentuk nyata pengabdian Gerakan Pramuka dalam mendidik generasi yang tangguh dan berkarakter, tak terkecuali bagi saudara-saudara kita yang sedang menjalani masa pembinaan di Rutan, ” ujar Handoko.
Dengan terjalinnya sinergi ini, diharapkan pelatihan kepramukaan di Rutan Blora dapat segera terealisasi, sehingga memberikan bekal mental dan wawasan kebangsaan yang kuat kepada para WBP sebagai bagian dari persiapan reintegrasi sosial yang lebih baik.