Potret Kedekatan Tanpa Sekat: TNI dan Tokoh Masyarakat Berbagi Cerita, Bangun Kepercayaan di Desa

7 hours ago 5

TEMANGGUNG - Di sebuah bangku panjang yang sederhana, di bawah sinar matahari yang hangat, terlihat momen penuh makna: seorang prajurit TNI duduk berdampingan dengan seorang tokoh masyarakat lanjut usia. Tak banyak kata, tapi tatapan penuh hormat dan senyum hangat di antara keduanya mencerminkan satu hal: kepercayaan dan kasih sayang yang tumbuh dari pengabdian dan kepedulian. Senin 28 Juli 2025.

Momen ini terjadi di salah satu titik pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Tahun 2025 di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Sosok prajurit dalam foto tersebut adalah Praka La Rudi, salah satu anggota Satgas TMMD yang sudah berhari-hari tinggal dan membaur bersama masyarakat.

Di sampingnya adalah Mbah Salim (72), tokoh masyarakat yang disegani di desa itu. Ia dikenal sebagai panutan warga dan penjaga nilai-nilai kearifan lokal. Percakapan mereka, meski sederhana, sarat makna. Tentang desa yang kini mulai berubah, tentang anak-anak muda yang harus disemangati, dan tentang Indonesia yang besar karena keberagaman dan persatuannya.

“Dulu jarang sekali kami bisa berbincang akrab dengan tentara. Tapi sekarang, mereka seperti anak sendiri. Bantu kami, dengarkan kami, bahkan sering ngajak ngobrol sore-sore begini, ” tutur Mbah Salim sambil mengelus pundak Praka La Rudi.

Kedekatan semacam ini bukan hal baru dalam pelaksanaan TMMD. Bahkan, bisa dikatakan inilah inti dari program TMMD: membangun bukan hanya fisik seperti jalan, jembatan, atau rumah ibadah, tetapi juga membangun hubungan sosial dan kepercayaan antara rakyat dan TNI.

Praka La Rudi sendiri mengaku sangat terkesan dengan sambutan masyarakat. “Kami datang ke sini bukan hanya untuk kerja fisik, tapi untuk hadir sebagai keluarga. Mbah Salim seperti orang tua saya sendiri. Beliau sering memberi kami wejangan dan doa, ” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Tak jarang, warga seperti Mbah Salim menjadi sumber semangat tersendiri bagi para anggota TNI yang merasakan rindu kampung halaman. Dalam momen-momen seperti ini, sekat antara loreng dan rakyat benar-benar hilang. Yang ada hanyalah cinta Tanah Air dalam bentuk paling tulus: saling peduli.

Momen ini menjadi simbol bahwa keamanan dan pembangunan tidak akan berhasil tanpa keterlibatan semua pihak, terutama tokoh-tokoh lokal yang dihormati masyarakat. Ketika TNI dan masyarakat saling percaya, maka pembangunan tidak hanya berjalan lebih cepat, tapi juga lebih kokoh dan berkelanjutan.

Dengan adanya TMMD, desa-desa seperti Banaran bukan hanya dibangun, tetapi juga dikuatkan dari dalam lewat hubungan hati ke hati, seperti yang tergambar jelas dalam foto ini.

Penulis: Pendim 0706/Temanggung 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |