Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat mengikuti kegiatan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 Kabupaten Banyuwangi di Halaman Kantor Bupati Banyuwangi Jalan Jendral A. Yani Nomor 100 Banyuwangi, pada Senin (2/6/2025).
Sebagai Inspektur Upacara adalah Wakil Bupati Banyuwangi Ir. H. Mujiono, M.Si. dan sebagai Komandan Upacara adalah Wakasat Pam Obvit Polresta Banyuwangi AKP Agus Hari Widodo, S.H., hadir dalam upacara tersebut Forkompimda Banyuwangi, pimpinan DPRD Banyuwangi, pimpinan instansi vertical Banyuwangi, pimpinan Perguruan Tinggi Banyuwangi, pimpinan Legiun Veteran Banyuwangi, Pangkalan TNI-AL Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, Satpol PP Banyuwangi, Damkar Banyuwangi, Pelajar dan Mahasiswa Banyuwangi.
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono dalam sambutannya menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi landasan utama dalam pembangunan daerah. Hal ini disampaikan saat ia bertindak sebagai inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Kantor Bupati Banyuwangi.
“Pengamalan Pancasila harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata, termasuk dalam setiap kebijakan dan program pembangunan daerah, Inilah yang terus kita pedomani untuk mewujudkan Banyuwangi yang lebih inklusif dan berkeadilan. Pembangunan yang kita lakukan tidak semata mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjamin pemerataan, ” kata Mujiono.
“Pemkab Banyuwangi berkomitmen melaksanakan pembangunan yang menyentuh desa-desa, memberdayakan masyarakat kecil, memperkuat UMKM, mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan berpihak kepada rakyat, serta memastikan akses pendidikan dan kesehatan yang merata, ” ungkapnya.
“Kami terus memastikan bahwa pembangunan yang kita lakukan selalu berlandaskan keadilan sosial sehingga bisa dinikmati seluruh warga. Termasuk infrastruktur ruang publik bagi penyandang difabilitas yang terus kami lengkapi, ” tambahnya.
Di sektor pendidikan, Pemkab menjalankan sejumlah program pro-rakyat, seperti beasiswa Banyuwangi Cerdas untuk pelajar dari keluarga kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Selain itu, disediakan pula bantuan uang saku dan transportasi bagi pelajar miskin, serta program Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah).
Secara terpisah Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat, Muklisin mengatakan Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda.
“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa-jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur., ” ujar Muklisin.@Red.