Cibinong, Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berhasil mengidentifikasi dan mendeskripsikan spesies baru kadal buta dari genus Dibamus yang endemik di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
"Spesies ini diberi nama Dibamus oetamai sebagai penghormatan kepada almarhum Jakob Oetama, tokoh pers Indonesia yang berjasa dalam perkembangan jurnalisme di Tanah Air, " kata Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Awal Riyanto di Cibinong (13/05/2025) di Cibinong.
Awal Riyanto mengungkapkan bahwa Kadal buta (Dibamus) merupakan reptil fosorial (hidup di dalam tanah) yang memiliki tubuh seperti cacing, mata yang terdegenerasi, dan tidak memiliki kaki pada betina (jantan memiliki kaki vestigial berbentuk flap).
Genus ini tersebar luas dari Asia Tenggara hingga Papua Nugini, tetapi banyak spesiesnya masih kurang dipelajari karena kelangkaan spesimen dan kebiasaannya yang tersembunyi.
Selama ini, Dibamus novaeguineae dianggap sebagai spesies yang tersebar luas di Indonesia, termasuk Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, namun, penelitian morfologi dan biogeografi terbaru mengungkap bahwa populasi di Pulau Buton memiliki ciri khas yang membedakannya dari spesies lain dalam genus ini.
Spesies baru ini dideskripsikan berdasarkan perbedaan morfologi yang signifikan, termasuk: Ukuran tubuh: Panjang moncong-ke-vent (SVL) maksimum 145, 7 mm. Sisik kepala: Tidak memiliki sutur rostral medial dan lateral, frontal lebih besar daripada frontonasal. Pola warna: Memiliki dua atau tiga pita berwarna terang pada tubuh. Habitat: Endemik di hutan hujan muson Pulau Buton dengan ketinggian di bawah 400 mdpl.
Penemuan ini memperkaya keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya reptil fosorial yang masih sedikit diketahui. Dibamus Oetamai merupakan contoh bagaimana pulau-pulau kecil seperti Buton dapat menjadi rumah bagi spesies unik yang berevolusi secara terisolasi.
Karena endemisitasnya yang tinggi dan keterbatasan sebaran, Dibamus oetamai berpotensi rentan terhadap ancaman deforestasi dan perubahan habitat. Perlindungan kawasan hutan di Buton, seperti Kawasan Lindung Hutan Lambusango, menjadi kunci untuk menjaga kelestarian spesies ini. (AA)