Raungan Mesin, Gema Harapan: TMMD Kodim 0719/Jepara Bangkitkan Pertanian Grobogan dari Tidur Panjang

5 hours ago 3

JEPARA - Rabu pagi (15/5/2025), udara Dukuh Grobogan, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, dipenuhi suara yang berbeda dari biasanya. Raungan alat berat menggema dari arah Bendungan Sebumbung bukan sekadar suara mesin, tapi nyanyian awal dari kebangkitan pertanian yang telah lama dinanti.

Selama puluhan tahun, Bendungan Sebumbung menjadi harapan para petani. Namun, seiring waktu, pendangkalan, sedimentasi, dan kelalaian perawatan membuatnya seolah mati suri. Lahan-lahan produktif pun berubah menjadi ladang kering, menanti hujan yang tak pasti. Kini, lewat Program TMMD Reguler ke-124 Kodim 0719/Jepara, kisah itu mulai berubah.

“Kami tidak hanya mengeruk lumpur. Kami sedang menggali kembali harapan masyarakat, ” tegas Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., Dansatgas TMMD sekaligus Dandim 0719/Jepara.

Program normalisasi bendungan ini menjadi prioritas utama dalam TMMD Reguler ke-124. Dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektor, TMMD bukan hanya tentang pembangunan fisik, tapi juga soal memulihkan martabat ekonomi petani dan membangun kepercayaan rakyat terhadap negara.

Dengan perbaikan ini, diperkirakan puluhan hektar sawah yang sebelumnya kering akan kembali mendapat aliran air. Sistem irigasi yang hidup berarti padi yang kembali tumbuh, penghasilan yang kembali mengalir, dan ketahanan pangan yang kembali kokoh.

Tak hanya TNI, warga pun turut andil dalam proyek ini. Mereka datang dengan tenaga, semangat, dan logistik ala kadarnya. Gotong royong bukan sekadar slogan di Dukuh Grobogan, gotong royong adalah denyut nadi.

Suyono (63), salah satu petani senior, tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya.

“Bendungan ini dulunya sumber hidup kami. Waktu mulai rusak, kami hanya bisa berharap. Sekarang, harapan itu nyata. Kami akan jaga ini bersama.”

Normalisasi bendungan ini bukan proyek akhir, tapi awal dari pergerakan pembangunan yang lebih besar. TMMD di Desa Kecapi juga merangkul masyarakat lewat kegiatan non-fisik seperti penyuluhan pertanian, edukasi lingkungan, dan penguatan nilai kebangsaan.

TMMD Reguler ke-124 menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak harus dimulai dari gedung megah di kota, tapi bisa dari tanah berlumpur yang menyimpan harapan sederhana para petani.

“TMMD adalah bentuk kemanunggalan sejati. TNI bukan hanya menjaga perbatasan, tapi juga ikut membangun akar negeri ini: desa-desa, ” pungkas Letkol Khoirul.

Dari raungan mesin di Bendungan Sebumbung, sebuah kisah baru dimulai. Ini bukan sekadar proyek, ini adalah babak baru kehidupan bagi Grobogan, bagi para petani, dan bagi masa depan yang lebih hijau. (Pendim 0719)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |