Muh Rusdi Saleh: SMPN 1 Tupabiring Kembangkan Kebun Sekolah dan Pengolahan Sampah Tenaga Surya di Pulau Balang Lompo

6 hours ago 5

PANGKEP SULSEL  — Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tupabiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), kini sedang giat melakukan pembenahan besar dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah lingkungan dan mandiri secara energi. Inisiatif ini dilakukan melalui program Smart Farming dan pengolahan sampah berbasis tenaga surya.

Program ini dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan kemitraan masyarakat oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Kemendiktiristek) bekerja sama dengan Universitas Bosowa (Unibos) Makassar. Kegiatan berlangsung sejak 7 Juli dan akan berakhir pada 12 Juli 2025.

Kepala Unit Pelaksana Tugas (PLT) SMPN 1 Tupabiring, Muhammad Rusdi Saleh, S.Pd., saat dihubungi Rabu pagi (9/7/2025), menyampaikan bahwa pihak sekolah sangat antusias terhadap program ini. Ia menyebutkan bahwa kebun sekolah dan sistem pengolahan sampah berbasis energi surya akan menjadi percontohan edukasi lingkungan berkelanjutan.

“Ini bukan hanya kegiatan fisik, tetapi juga gerakan pendidikan karakter lingkungan. Anak-anak belajar tentang pertanian cerdas, manajemen sampah, dan teknologi energi terbarukan secara langsung di lapangan, ” ungkap Rusdi Saleh.

Program ini juga memberikan pelatihan kepada siswa, guru, dan warga sekitar sekolah mengenai pengelolaan sampah organik dan anorganik, serta pemanfaatan limbah untuk pupuk kompos. Teknologi tenaga surya digunakan untuk mendukung proses pengolahan limbah dan penyiraman tanaman kebun.

Tim dari Universitas Bosowa terdiri dari dosen dan mahasiswa lintas jurusan yang mendampingi secara langsung dalam proses instalasi panel surya, pelatihan budidaya tanaman hortikultura, dan pemanfaatan sistem drip irrigation hemat air.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang menitikberatkan pada kolaborasi antara perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat sekitar untuk mengembangkan model kewirausahaan sosial berbasis lingkungan.

Di kebun sekolah, berbagai jenis tanaman sayuran seperti tomat, cabai, terong, dan kangkung ditanam secara sistematis dengan metode smart farming. Kebun ini akan dimanfaatkan sebagai laboratorium alam bagi siswa dalam proses pembelajaran lintas kurikulum.

Rusdi Saleh juga menambahkan bahwa keberadaan kebun sekolah dan pengolahan sampah ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan dan memiliki semangat kewirausahaan sejak dini.

“Kelak hasil kebun ini bisa dijual untuk mendukung kegiatan sekolah atau dikonsumsi untuk kebutuhan kantin sehat. Ini adalah praktik langsung tentang ekonomi sirkular dan kemandirian sekolah, ” lanjutnya.

Masyarakat Pulau Balang Lompo pun menyambut positif program ini. Mereka ikut dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah, sehingga keberlanjutan proyek ini bisa dirawat bersama antara sekolah dan warga.

Program ini juga menunjukkan bahwa meski berada di wilayah kepulauan, SMPN 1 Tupabiring mampu menjadi pelopor pendidikan berbasis teknologi dan lingkungan yang inovatif, berkat dukungan berbagai pihak yang peduli terhadap pembangunan pendidikan di daerah.

Dengan semangat gotong royong dan kemitraan yang kuat, diharapkan sekolah-sekolah di wilayah terpencil lainnya bisa meniru jejak SMPN 1 Tupabiring dalam membangun masa depan pendidikan yang hijau, mandiri, dan berkelanjutan.( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |