Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Lantik Pejabat Struktural, Tekankan Pentingnya Rotasi Berkala

6 days ago 11

JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, secara resmi melantik 31 pejabat struktural baru di lingkungan Kementerian ATR/BPN pada Senin, 5 Mei 2025. Pelantikan ini meliputi 6 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan 25 Pejabat Administrator, sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola birokrasi yang profesional dan berintegritas.

Dalam sambutannya di Aula Prona Kementerian ATR/BPN, Menteri Nusron menegaskan bahwa rotasi pejabat merupakan kebijakan strategis untuk menciptakan dinamika kerja yang sehat dan adil.  

"Rotasi bukan sekadar perpindahan jabatan, melainkan bagian dari pengembangan SDM yang terukur. Setiap pegawai harus memahami jalur kariernya, mulai dari PNS, Kepala Seksi, hingga Kepala Kantor Pertanahan, " tegasnya.  

Ia menambahkan, sistem rotasi ini juga bertujuan meminimalisir praktik penempatan berbasis kepentingan individu, sekaligus mendorong transparansi dalam pengembangan karier pegawai.  

Pelantikan ini merupakan implementasi dari Reformasi Birokrasi Kementerian ATR/BPN, yang bertujuan membangun sistem meritokrasi dan responsivitas pelayanan. Menteri Nusron menjelaskan, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien dan akuntabel.  

"Kami sedang memproses standarisasi jalur karier agar setiap pegawai memiliki panduan yang jelas. Dengan begitu, penempatan pejabat akan berbasis kompetensi, bukan kedekatan, " ujar Nusron.  

Acara pelantikan turut dihadiri oleh Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, serta seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Kehadiran mereka menegaskan komitmen bersama dalam mendukung transformasi birokrasi.  

Menteri Nusron berpesan kepada para pejabat baru agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. "Selamat bertugas, semoga kinerja Bapak/Ibu sekalian dapat memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negara, " tutupnya.  

Read Entire Article
Karya | Politics | | |