Media Dikoloni Tim Sukses: Sebuah Pengkhianatan terhadap Demokrasi

4 hours ago 2

Opini: Ketika Pilkada Belum Tutup Buku, Jurnalis Dipaksa Jadi Alat Balas Budi Kekuasaan. Pilkada seharusnya berakhir saat pemenang diumumkan. Namun kenyataannya, aroma balas budi masih begitu kental tercium. Pemenang pesta demokrasi justru sibuk membagi-bagi “kue kekuasaan” kepada tim sukses: jabatan, fasilitas, hingga privilese tertentu. Dan yang paling ironis, praktik ini merembet sampai ke dunia pers.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah jurnalis di berbagai daerah menyebutkan adanya perlakuan diskriminatif pemerintah daerah terhadap wartawan yang tidak sejalan dengan pilihan politik kepala daerah terpilih. Dengan kata lain, pers dipaksa tunduk pada kepentingan politik, bukan pada kebenaran. Pilkada rupanya belum benar-benar tutup buku.

Lebih parah lagi, tim sukses yang sejatinya hanya berperan saat masa kampanye diberi ruang untuk mengatur urusan pers. Mereka menentukan media mana yang boleh “masuk” dan mana yang harus “disingkirkan”. Fungsi kehumasan pemerintah daerah seolah dikebiri dan digantikan oleh orang luar yang tak jelas kedudukannya.

Inilah bentuk nyata intervensi brutal terhadap kebebasan pers. Jika dibiarkan, ini akan menimbulkan perpecahan di kalangan jurnalis sendiri: ada yang “dipelihara” karena mendukung, ada pula yang “dibuang” karena dianggap berbeda haluan. Kondisi ini bukan hanya mencederai profesionalisme pers, tapi juga menjadi bom waktu bagi demokrasi di daerah.

Jurnalis tidak boleh tunduk. Jalan satu-satunya adalah kembali pada khittah perjuangan pers: bebas, independen, obyektif, akurat, adil, dan berpihak hanya pada kebenaran. Pers harus menolak dijadikan “alat propaganda bayaran” dan kembali menegakkan fungsi kontrol sosial yang selama ini kerap diabaikan.

Jika pers takut, demokrasi akan mati. Jika jurnalis bungkam, rakyat akan buta. Maka setiap bentuk diskriminasi harus dilawan. Karena ketika pers tunduk pada politik balas budi, yang hancur bukan hanya martabat jurnalis, tetapi juga masa depan demokrasi itu sendiri.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |