Mbah Legipah dan Tangan Kasih TMMD: Ketika Seragam Loreng Menyeka Air Mata Sunyi

3 hours ago 2

JEPARA - Di sebuah sudut sunyi Desa Kecapi, tepatnya di Dukuh Grobogan RT 044 RW 08, hidup seorang perempuan tua yang hari-harinya ditemani kesunyian dan ingatan akan masa lalu. Namanya Mbah Legipah, lansia tangguh yang kini menjalani usia senjanya seorang diri, setelah anak semata wayangnya lebih dulu berpulang.

Namun pagi itu, Senin (12/5/2025), suasana rumah sederhana Mbah Legipah berubah. Ketukan di pintu kayu lapuknya membawa kejutan bukan dari keluarga atau tetangga, tetapi dari pasukan berseragam loreng. Tim Satgas TMMD Reguler ke-124 Kodim 0719/Jepara hadir membawakan harapan, perhatian, dan kasih dalam aksi sosial bertajuk "Dompet Peduli".

"Seperti mimpi rasanya. Saya tak pernah menyangka akan dikunjungi tentara. Terima kasih, nak... terima kasih banyak, " ucap Mbah Legipah lirih, matanya berkaca-kaca.

Dalam program ke-57 “Dompet Peduli” ini, tim memberikan bantuan berupa uang tunai kepada Mbah Legipah sebuah uluran tangan yang tak sekadar bantuan materi, tetapi simbol kemanusiaan dan kehadiran negara di tengah warganya yang paling sunyi.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan non-fisik TMMD, yang tak hanya mengedepankan pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan. Komandan Kodim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, S.E., melalui Danramil 11/Tahunan, Lettu Edi Sulistiyono, menyampaikan bahwa TMMD hadir bukan hanya untuk membangun jalan, tetapi juga membangun harapan dan cinta kasih di tengah masyarakat.

“Kami percaya, kekuatan sebuah bangsa tidak hanya dibangun dari beton dan aspal, tetapi juga dari kepedulian dan empati. Itulah yang kami bawa lewat TMMD, ” ujar Danramil.

Kunjungan ke rumah Mbah Legipah juga menjadi ruang silaturahmi yang memperkuat ikatan batin antara TNI dan rakyat. Warga sekitar turut hadir, menyambut dan mendukung program ini dengan harapan agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa disentuh dan dikuatkan oleh program serupa.

TMMD bukan sekadar program tahunan. Ia menjelma menjadi tangan-tangan Tuhan di bumi, yang hadir saat yang paling dibutuhkan, menyeka air mata mereka yang nyaris terlupa. Dan di hari itu, **Mbah Legipah bukan lagi sendiri. Ia ditemani cinta, perhatian, dan hormat dari para penjaga negeri.

(Pendim 0719)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |