Marina Budiman: Ratu Data Indonesia Lampaui Miliarder Pria!

10 hours ago 6

WIRAUSAHA - Di balik gemerlap dunia bisnis yang didominasi kaum Adam, muncul sosok perempuan tangguh yang berhasil menorehkan tinta emas. Dialah Marina Budiman, sang ratu data Indonesia, yang tak hanya sukses memimpin perusahaan teknologi, tetapi juga mampu menduduki peringkat 6 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, mengungguli nama-nama besar seperti Keluarga Tahir, TP Rachmat, hingga Sukanto Tanoto dan Martua Sitorus. Sebuah pencapaian luar biasa yang membuktikan bahwa kesuksesan tak mengenal gender.

Kekayaan Marina melonjak drastis seiring dengan meroketnya harga saham DCI Indonesia (DCII), emiten pusat data yang menjadi sumber pundi-pundinya. Bahkan, dalam sehari, kekayaannya bertambah US$ 1, 4 miliar atau sekitar Rp 22, 83 triliun, menjadikan total hartanya mencapai US$ 9, 3 miliar atau sekitar Rp 151, 68 triliun. Sungguh angka yang fantastis!

Lantas, apa rahasia di balik kesuksesan Marina Budiman? Jawabannya terletak pada kepiawaiannya dalam melihat peluang dan mengembangkan bisnis data center di Indonesia. Di era digital yang serba cepat ini, kebutuhan akan pusat data semakin meningkat, dan DCII mampu menjawab tantangan tersebut dengan menyediakan layanan yang handal dan berkualitas.

Saham DCII pun menjadi primadona di pasar modal, dengan harga mencapai Rp 288.950 per lembar, menjadikannya saham termahal saat ini. Dalam sepekan, saham ini melonjak nyaris 90%, dan sejak awal tahun telah melesat hingga hampir 600%. Sebuah performa yang luar biasa dan membuat para investor terpukau.

Marina menjabat sebagai Presiden Komisaris DCII sejak 2016, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur pada 2012. DCII sendiri didirikan olehnya bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia pada 2011. Kolaborasi apik antara tiga tokoh ini telah menghasilkan sebuah perusahaan yang mampu bersaing di kancah global.

Perjalanan karir Marina Budiman dimulai setelah meraih gelar Bachelor di bidang finance and economy dari University of Toronto pada 1985. Ia mengawali karirnya sebagai Account Officer di PT Bank Bali pada tahun yang sama. Kemudian, ia bergabung dengan PT Sigma Cipta Caraka dan menduduki berbagai posisi penting, mulai dari Project Manager hingga Sales and Delivery Director.

Jauh sebelum mendirikan DCII, Marina telah menunjukkan jiwa entrepreneurship-nya dengan mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia, pada 1994. Sebuah langkah visioner yang turut memajukan perkembangan teknologi informasi di tanah air. Pada tahun 2023, ia dan para pendiri lainnya menjual saham mereka.

Kisah Marina Budiman adalah inspirasi bagi kita semua, khususnya para perempuan Indonesia, bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan visi yang kuat, kita mampu meraih kesuksesan gemilang dan bahkan melampaui ekspektasi. Ia membuktikan bahwa langit bukanlah batasan, dan mimpi-mimpi besar dapat diwujudkan dengan tekad yang membara. (Wirausaha.co.id)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |