PAPUA - Di balik derap langkah prajurit yang biasa diiringi tugas menjaga kedaulatan, terselip cerita tentang harapan, cinta tanah air, dan masa depan yang sedang ditanam. Pada Rabu tanggal 7 Mei 2025, prajurit dari Pos Gome Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) hadir di Kampung Wako, Distrik Gome, tak sekadar membawa kewaspadaan, tetapi juga membawa masa depan dalam bentuk buku, pensil, dan seragam sekolah.
Di tengah lanskap Papua yang menawan, para prajurit itu menjadi pelita bagi anak-anak pedalaman yang haus akan pendidikan. Ransel mereka tak hanya memuat perlengkapan tempur, tetapi juga ilmu, inspirasi, dan kasih tulus untuk generasi penerus bangsa. Suasana hangat tercipta kala satu per satu buku dan alat tulis dibagikan. Anak-anak membolak-balik halaman buku dengan mata berbinar seakan baru saja menemukan dunia yang lebih luas dari kampungnya.
Letnan Dua Infanteri Daniel menegaskan bahwa misi ini adalah bagian dari komitmen TNI dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang pendidikan yang selama ini masih menjadi tantangan utama di daerah pedalaman.
“Kami percaya pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Dengan langkah kecil ini, kami ingin anak-anak tahu bahwa mereka tidak sendiri kami ada bersama mereka, ” ujarnya.
Sambutan hangat datang dari warga. Seorang ibu mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas perhatian para prajurit.
“Kami tidak pernah membayangkan TNI bisa datang bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga memikirkan masa depan anak-anak kami. Ini lebih dari bantuan ini harapan yang lama kami nantikan, ” ucapnya dengan suara bergetar.
Kegiatan ini bukan hanya membangun kepercayaan dan kedekatan antara aparat dan masyarakat, tetapi juga membuktikan bahwa TNI mampu bertransformasi sebagai agen perubahan sosial, bukan hanya simbol kekuatan militer.
TNI di Tanah Papua: Menyulam Damai, Menanam Mimpi
Apa yang dilakukan para prajurit Satgas Yonif 700/WYC di Kampung Wako adalah cermin dari nilai-nilai Sapta Marga yang hidup dalam tindakan nyata. Ketika pasukan berseragam loreng datang bukan dengan peluru, tetapi dengan pensil dan buku di sanalah bangsa ini sedang bertumbuh dalam arti sesungguhnya.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono