Hangatnya Meja Daun Pisang: Saat Tentara Menyatu dalam Pelukan Damai Tanah Papua

5 hours ago 4

PAPUA - Di balik kabut yang menyelimuti lembah dan deru angin dingin pegunungan Papua, sebuah kisah penuh haru dan persaudaraan tumbuh di Kampung Wombru, Distrik Mage’Abume. Bukan lewat senjata, tapi melalui sebuah perjamuan sederhana makan bersama di atas daun pisang, yang disajikan dengan cinta dan dihidangkan dalam semangat perdamaian. Minggu 8 Juni 2025.

Hari itu, Pos Pintu Jawa Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti dari Komando Operasi TNI Habema, turun bukan sebagai aparat berseragam hijau tua yang kaku, tapi sebagai saudara yang datang membawa kehangatan dan harapan.

Dipimpin oleh Letnan Dua Infanteri Risal, para prajurit meletakkan senjata mereka, bersila bersama warga, mencicipi pangan lokal, mendengarkan kisah para tetua, dan bercanda dengan anak-anak yang tertawa riang.

"Kami datang bukan hanya menjaga batas, tapi menjalin hati. Makan bersama ini adalah cara kami untuk menyatu, mengenal lebih dalam saudara-saudara kami di tanah Papua, " ujar Letda Risal dengan senyum hangat. "Karena kedamaian sejati dibangun dari meja yang sama dan rasa yang sejiwa."

Makan Bersama, Menyatu Rasa

Kehadiran TNI diterima dengan tangan terbuka. Ibu-ibu kampung dengan senyum tulus menyiapkan makanan khas, dan anak-anak bermain tanpa beban. Hari itu bukan sekadar makan bersama, tapi perayaan kemanusiaan.

Bapak Lexy, tokoh masyarakat Wombru, bahkan tak kuasa menahan haru:

"Ini bukan sekadar makan bersama. Ini adalah pelukan yang menenangkan. Bukti bahwa kami tidak sendiri. Satgas Yonif 700/WYC bukan hanya tentara mereka adalah saudara kami."

Pondasi Damai dari Meja Makan

Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata filosofi operasi TNI di Papua: menyentuh hati, bukan sekadar menjaga teritori.

"Keberhasilan prajurit bukan hanya dilihat dari peta keamanan, tapi dari seberapa dalam mereka hadir di hati rakyat. Kebersamaan di meja makan adalah fondasi kuat untuk membangun kedamaian dan persatuan sejati di Bumi Cenderawasih, " tegas Mayjen Lucky.

---

Dari lembah-lembah sunyi Papua, prajurit TNI membuktikan bahwa cinta tanah air bisa disampaikan lewat sejumput nasi dan seulas senyum. Dan di atas meja daun pisang itulah, benih perdamaian ditanam dengan harapan, akan tumbuh menjadi pohon persaudaraan yang tak akan tumbang oleh badai apa pun.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |