Mataram, NTB – Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Mataram, Kolonel Marinir Achmad Hadi Alhasny, memimpin konferensi pers untuk meluruskan isu penolakan warga terkait proyek Revitalisasi Lapangan Malomba, Senin (19/05/2025).
Konferensi berlangsung di Aula Lanal Mataram dan dihadiri oleh jajaran perwira Lanal serta awak media. Turut mendampingi Danlanal, perwakilan dari Kadiskum dan Kadisfaslan Lantamal VII Kupang.
Konferensi ini digelar sebagai respons atas protes dari sebagian warga sekitar yang merasa tidak dilibatkan secara maksimal dalam proses revitalisasi yang sedang berjalan.
Dalam keterangannya, Danlanal Mataram menegaskan bahwa tujuan utama dari proyek ini semata-mata untuk mempercantik dan meningkatkan kenyamanan Lapangan Malomba sebagai pusat latihan para atlet.
“Revitalisasi ini kami lakukan agar Lapangan Malomba menjadi lebih indah, nyaman, dan aman bagi atlet yang berlatih. Tidak ada maksud lain, ” tegas Danlanal.
Kurangnya Sosialisasi Diakui Jadi Pemicu Protes
Danlanal mengakui bahwa sosialisasi kepada masyarakat memang telah dilakukan, namun masih dalam lingkup terbatas. Hal ini diduga menjadi salah satu pemicu utama munculnya protes dari warga.
“Sosialisasi sebelumnya kami lakukan dengan melibatkan pemerintah kecamatan, kelurahan, lingkungan, hingga RW/RT. Tapi ke depan, kami akan perbaiki dan lakukan sosialisasi secara lebih masif dengan melibatkan semua stakeholder, ” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa protes mulai mencuat pasca pembongkaran tembok sisi barat lapangan sepanjang kurang lebih 12 meter pada 10 Mei 2025. Saat itu, menurutnya, muncul dugaan apakah warga keberatan pembangunan pagar baru, atau justru mendukung pembongkaran tembok lama.
Bantah Penutupan Akses dan Isu Sekolah Ditutup
Menanggapi isu yang beredar di media sosial mengenai penutupan akses jalan dan sekolah, Danlanal dengan tegas membantahnya.
“Tidak ada akses jalan atau sekolah yang ditutup. Hanya beberapa meter area di sekitar lokasi latihan panahan yang dibatasi demi keamanan dan keselamatan, ” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pada pertemuan dengan warga tanggal 11 Mei lalu, dirinya sudah menyampaikan bahwa lapangan tetap terbuka untuk umum, dan revitalisasi ini justru bertujuan untuk memberikan fasilitas yang lebih layak bagi masyarakat, khususnya para atlet.
“Kami ingin para atlet merasa senang dan aman saat berlatih. Itu saja, ” pungkas Danlanal.
Komitmen untuk Transparansi dan Keterlibatan Warga
Sebagai penutup, Danlanal menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses revitalisasi ke depan. Ia berharap adanya dukungan dari semua pihak agar Lapangan Malomba dapat menjadi ruang publik yang lebih berkualitas, aman, dan membanggakan bagi Kota Mataram.
Dengan langkah-langkah perbaikan komunikasi yang dijanjikan, diharapkan kesalahpahaman yang terjadi dapat segera teratasi, dan revitalisasi Lapangan Malomba berjalan lancar sesuai harapan bersama.(Adb)