Bertugas dengan Hati: Satgas Yonif 1 Marinir Bangun Kedekatan di Kampung Tomon

8 hours ago 5

YAHUKIMO - Di tengah sunyinya wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 1 Marinir membuktikan bahwa tugas menjaga kedaulatan negara bisa bersanding dengan sentuhan kemanusiaan. Momen mengharukan terjadi di Kampung Tomon, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa, 15 Juli 2025, saat para Marinir datang tak hanya membawa senjata, tapi juga senyum, sapaan hangat, dan uluran tangan penuh keikhlasan.

Dalam kegiatan patroli dan komunikasi sosial, personel Pos Marinir PJPR menyambangi warga binaan dan membagikan makanan serta sebungkus rokok kepada warga setempat. Gestur kecil ini memunculkan kehangatan luar biasa, mempererat hubungan antara prajurit TNI dan masyarakat di daerah terpencil tersebut.

“Terima kasih bapak-bapak TNI. Tuhan memberkati, ” ucap salah seorang warga dengan wajah haru dan senyum tulus.

Lebih dari Sekadar Patroli: TNI Hadir untuk Menguatkan

Kehadiran prajurit di Tomon bukan semata rutinitas pengamanan. Di balik loreng dan disiplin militer, mereka membawa semangat pengabdian yang menyatu dengan denyut nadi masyarakat lokal.

Komandan Satgas Yonif 1 Marinir, Letkol Marinir Siswanto, menyatakan bahwa prajuritnya memiliki komitmen untuk tidak hanya menjaga wilayah, tetapi juga merawat harapan dan menyebarkan kebahagiaan.

“Kami ingin kehadiran kami di sini tidak hanya sebagai penjaga perbatasan, tapi juga sebagai sahabat masyarakat. Kami datang untuk membantu, mengayomi, dan membawa kebaikan, ” ujar Letkol Siswanto.

Pangkoops Habema: TNI Hadir Sebagai Solusi dan Saudara

Panglima Komando Operasi Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, turut mengapresiasi inisiatif Satgas Yonif 1 Marinir ini. Menurutnya, inilah wujud dari TNI yang membumi dan mengayomi.

“Apa yang dilakukan para prajurit di Tomon adalah contoh konkret bahwa TNI tidak hanya menjaga garis batas negara, tetapi juga menjaga kepercayaan dan harapan masyarakat. Kehadiran mereka harus terasa sebagai saudara, bukan sekadar aparat, ” tegas Mayjen Lucky.

Beliau menambahkan bahwa sekecil apa pun bentuk perhatian seperti sebungkus rokok atau makanan ringan dapat menjadi jembatan empati dan kepercayaan antara TNI dan rakyat.

Merajut Asa di Ujung Negeri

Kampung Tomon mungkin jauh dari pusat kota, tapi bukan berarti jauh dari perhatian negara. Melalui kehadiran Satgas Pamtas, negara hadir di jantung kehidupan rakyat, menunjukkan bahwa pengabdian sejati tak selalu ditandai oleh seremonial megah, melainkan oleh sentuhan yang tulus dan kemanusiaan yang nyata.

Di ujung timur Indonesia, para Marinir menabur kebaikan menjaga batas negara, sekaligus memperkuat ikatan kebangsaan dengan cinta dan persahabatan.

Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |