INTAN JAYA - Semangat persaudaraan dan kemanusiaan kembali terpatri dalam aksi nyata Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan. Melalui program Rosita (Borong Hasil Tani), para prajurit memborong hasil kebun mama-mama Papua di Pasar Tradisional Sugapa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (15/7/2025).
Dipimpin oleh Serda Egi, sebanyak 10 personel menyambut kedatangan para mama Papua yang membawa hasil tani dari kampung-kampung sekitar dengan noken di pundak dan harapan di dada. Para prajurit dengan senyum dan sapaan hangat membeli berbagai hasil bumi seperti sayuran, buah, dan umbi-umbian.
“Ini bukan sekadar membeli sayur, tapi bentuk nyata bahwa kami hadir sebagai saudara. Mama-mama ini adalah pahlawan pangan Papua. Kami hanya ingin meringankan beban mereka, dengan cara sederhana tapi tulus, " ujar Serda Egi.
Bagi masyarakat lokal, kehadiran Satgas bukan hanya simbol keamanan, tetapi juga sumber semangat dan harapan. Salah satu mama Papua yang dagangannya diborong menyampaikan rasa harunya:
“Biasanya kami jualan tidak habis. Sekarang ada TNI yang beli semua, kami senang, bisa bawa uang pulang untuk anak cucu, ” tuturnya sambil tersenyum.
Program Rosita merupakan pendekatan sosial yang diinisiasi Satgas Yonif 500/Sikatan sebagai bagian dari strategi non-kekerasan dalam membangun kedekatan, menciptakan rasa aman, dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap aparat negara.
Dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, dan kasih sayang, Satgas membuktikan bahwa kedamaian di Papua tidak hanya dibangun lewat kekuatan senjata, tetapi lewat kehadiran yang tulus dan aksi nyata yang menyentuh hati rakyat.
Satgas TNI Bukan Sekadar Penjaga, Tapi Saudara
Komandan Satgas Yonif 500/Sikatan sebelumnya menegaskan bahwa seluruh personel Satgas dibekali pemahaman mendalam tentang pentingnya pendekatan kultural dalam bertugas di Papua.
“Kami tidak ingin sekadar hadir sebagai penjaga batas negara. Kami ingin hadir sebagai bagian dari masyarakat Papua bersaudara, bekerja sama, dan tumbuh bersama, ” tegasnya.
Momen interaksi antara prajurit dan mama-mama Papua ini menjadi potret kecil dari harapan besar: Papua yang damai, sejahtera, dan menyatu dalam pelukan Ibu Pertiwi. Dalam setiap noken yang terisi dan setiap senyum yang terukir, terbangun sebuah keyakinan bahwa Indonesia kuat karena cinta dan persatuan.
(PenSatgas Yonif 500/Sikatan)