Perhutani Lawu Ds Berkolaborasi dengan Forkopimcam Jogorogo Gelar Doa Bersama di Bulan Sura 2025

9 hours ago 4

Lawu Ds (14/07/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds berkolaborasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi gelar Doa Bersama untuk mensyukuri pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharam atau orang jawa menyebutnya bulan “Suro” tahun 2025 bertempat petak 30 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Ngetrep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara Kabupaten Ngawi, Sabtu (12/07/2025).

Gelar doa bersama dihadiri Kepala Camat Jogorogo Teguh Wahyudi, Kepala Desa se Kecamatan Jogorogo, Babinsa Koramil Jogorogo, Babinkatimbas Polsek Jogorogo, LMDH Umbulrejo, Girimulyo, Mitrasakti, Sesepuh/Tokoh Masyareakat dan Perwakilan masyarakat sekitar hutan.

Kepala Perhutani KPH Lawu Ds melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Jhevi Nurvitria Kesumaningjati menyampaikan kegiatan ini sekaligus menjadi wujud sinergi antara Forkopimcam Jogorogo, Pemerintah Kabupaten Ngawi dan Masyarakat. Acara Suran di pos wukir bayi merupakan acara tahunan tradisi dari leluhur. Suran di wukir bayi bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga merupakan wujud syukur dan doa kita kepada Allah swt atas limpahan rejeki, keselamatan, khususnya di lereng Gunung Lawu Utara, ” Jelas Jhevi.

Jhevi menambahkan melalui acara ini kita diingatkan akan pentingnya menjaga tradisi dan budaya leluhur kita. Acara ini merupakan wujud syukur kita atas limpahan rahmat, rejeki dan keselamtan. Perhutani juga mengajak semua elemen untuk bersama-sama melestarikan hutan, Selain itu, Perhutani juga mengajak masyarakat untuk berkontribusi membantu pekerjaan dalam menyadap getah pinus. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan suran di wukir bayi.

“Perhutani ingin terus membangun hubungan yang erat dengan stakeholder, terutama dimomen yang penuh makna seperti ini, ” Tegas Jhevi.

Kepala Desa Girimulyo, Nonot Tri Wahyono perwakilan desa lainnya memberikan beberapa pesan penting dalam kesempatan tersebut. Ia mengingatkan sebagai umat yang beriman, sepatutnya mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah selama satu tahun terakhir.

Harapannya Suran di Wukir Bayi dapat menjadi salah satu ikon budaya daerah yang dapat meningkatkan kebanggaan masyarakat dan mempromosikan kekayaan budaya lokal dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Ngawi.

“Kegiatan munajat dan doa pada tahun baru Islam ini semoga dapat mempererat hubungan antara pemerintah, aparat, dan warga sehingga tercipta suasana harmonis di wilayah Ngawi dan sekitarnya, ” tutup Nonot.@Red. 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |