TNI Bukan Hanya Menjaga, Tapi Membangun: Garda Terdepan Percepatan Kesejahteraan Papua

5 hours ago 2

PAPUA - Di balik megahnya alam Papua yang memesona, tersimpan berbagai tantangan pembangunan yang tidak mudah diatasi. Namun di tengah medan berat dan dinamika keamanan yang kompleks, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri kokoh sebagai garda terdepan, tidak hanya dalam menjaga kedaulatan, tetapi juga mempercepat pembangunan dan membawa harapan baru bagi rakyat Papua. Sabtu 17 Mei 2025.

Berlandaskan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat, TNI diberikan mandat tidak hanya untuk menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga turut mendukung pemerintah daerah dalam menyediakan layanan dasar serta membangun komunikasi sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

Stabilitas Adalah Fondasi Pembangunan

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa “Keamanan merupakan fondasi penting bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Papua. TNI dan Polri terus berupaya menjaga stabilitas keamanan, bukan hanya dengan kekuatan, tapi juga dengan hati.”

TNI telah menempatkan Satuan Tugas (Satgas) di berbagai titik strategis untuk menghadirkan rasa aman dan mendukung aktivitas masyarakat. Stabilitas yang dijaga bukan hanya untuk kepentingan keamanan, tetapi juga sebagai prasyarat terlaksananya pembangunan yang merata dan berkelanjutan.

Aksi Nyata: Dari Evakuasi Hingga Pembebasan Sandera

TNI tidak hanya hadir sebagai pelindung bersenjata, tetapi juga pelaku nyata aksi kemanusiaan. Ketika kelompok separatis bersenjata (dulu dikenal sebagai OPM) melakukan tindakan kejam seperti pembunuhan terhadap warga negara Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, pilot PT Intan Angkasa Air Service pada 5 Agustus 2024, TNI bergerak cepat. Tanpa diminta, personel TNI berhasil mengevakuasi jenazah korban, tenaga kesehatan, guru, hingga balita murni sebagai bentuk kemanusiaan.

Tak berhenti di sana, keberhasilan TNI dalam membebaskan sandera Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, pada 21 September 2024, menjadi catatan emas. Operasi ini bukan hanya bukti kecakapan taktis, tetapi juga **komitmen Indonesia dalam melindungi semua warga, tanpa memandang asal-usul kebangsaan.

Pendekatan Humanis, Papua Tidak Ditinggalkan

Di tengah operasi militer, TNI juga konsisten membangun pendekatan sosial yang menyentuh. Lewat kegiatan bakti sosial, layanan kesehatan, pembangunan sarana pendidikan, hingga komunikasi langsung dengan tokoh masyarakat, TNI membuktikan bahwa mereka hadir bukan sebagai penjajah, tetapi sebagai bagian dari masyarakat Papua itu sendiri.

Dengan pendekatan responsif, profesional, integratif, dan adaptif, TNI menjembatani kesenjangan, menumbuhkan rasa aman, dan menyatukan keberagaman demi masa depan Papua yang lebih sejahtera.

Kesimpulan:

TNI di Papua bukan hanya simbol kekuatan negara, tetapi roh pengabdian bagi kesejahteraan bangsa. Mereka membuktikan bahwa pembangunan dan perlindungan bisa berjalan berdampingan. Dalam sunyi hutan dan terjal pegunungan Papua, TNI hadir tidak untuk menguasai, tetapi untuk melayani.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |