SURABAYA – Pemerintah Provinsi Banten kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan perbankan daerah melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB). Hal ini tercermin dari pertemuan resmi antara Gubernur Banten, Andra Soni, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat (23/05).
Pertemuan tersebut menjadi kelanjutan dari proses penjajakan KUB antara Bank Banten dan Bank Jatim, yang sebelumnya telah memasuki tahap komunikasi intensif antar manajemen. Hadir mendampingi Gubernur Banten, Kepala BPKAD Provinsi Banten yang juga Komisaris Bank Banten, Rina Dewiyanti. Dari pihak tuan rumah, turut hadir Kepala BPKAD Provinsi Jawa Timur, Sigit Panuntoen, dan Kabiro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur, Aftabuddin.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh jajaran direksi kedua bank. Bank Banten diwakili oleh Direktur Operasional, Rodi Judo Dahono, dan Direktur Kepatuhan, Eko Virgianto. Sementara dari Bank Jatim hadir Direktur Utama, Winardi Legowo, serta Direktur Keuangan, Treasury & Global Services, RM Wahyu Kusumo Wisnubroto, beserta para pejabat eksekutif.
Dalam sambutannya, Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari upaya konkret dalam memperkuat sinergi antar pemerintah daerah, salah satunya melalui kolaborasi BPD.
“Alhamdulillah kita bisa berkunjung dan bersilaturahmi dengan Gubernur Jatim. Sebagai gubernur baru di salah satu provinsi tentu saya perlu banyak belajar dan banyak berdiskusi dengan senior. Alhamdulillah hari ini, kami punya kesempatan bisa berdiskusi langsung terkait dengan pembangunan daerah dan terkait dengan kerja sama antar daerah, ” ungkap Andra Soni.
“Semoga semua dilancarkan dan kita bisa bersama-sama menjadi bagian dari Indonesia Maju, Indonesia Emas Tahun 2045, ” tambahnya.
Andra Soni juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu turut dibahas tindak lanjut Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank Banten dengan Bank Jatim.
“Tadi juga kita diskusikan kaitan dengan Kelompok Usaha Bank dengan Bank Jatim, di mana Bank Jatim merupakan BPD terbesar di Indonesia. Kami punya BPD Bank Banten yang masih muda, perlu bimbingan, perlu dukungan, dan perlu kerja sama dengan Bank Jatim ini, ” jelasnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik sinergi yang telah terbangun dan menegaskan dukungan Pemprov Jatim terhadap kelanjutan kerja sama ini. Ia menyebut pertemuan tersebut sebagai langkah dalam menguatkan sinergi dan kolaborasi antar dua daerah, utamanya dalam upaya percepatan pembangunan daerah.
“Ada proses yang sedang berjalan, yaitu KUB dari Bank Banten yang berencana untuk ber-KUB dengan Bank Jatim. Tentu kita semua menyampaikan terima kasih atas kepercayaan ini. Proses berikutnya akan dilanjutkan oleh tim teknis dari Bank Banten dan Bank Jatim, ” ujarnya.
Komisaris Bank Banten yang juga Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari koordinasi dan komunikasi dalam rangka percepatan proses KUB antara Bank Banten dan Bank Jatim.
“Dalam rangka memenuhi Peraturan OJK Nomor 12/2020 terkait pemenuhan ketentuan modal inti bank dan tindak lanjut proses KUB antara Bank Jatim dengan Bank Banten, ” jelasnya.
“Bank Banten bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara Bank Banten dan Bank Jatim dalam pengembangan sektor ekonomi dan usaha bersama yang lebih produktif dan menguntungkan, serta mendiskusikan potensi kerja sama yang lebih luas di bidang perbankan, dan membangun kolaborasi kerja sama lainnya yang saling mendukung, ” pungkas Rina.
Direktur Operasional Bank Banten, Rodi Judo Dahono, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari kedua pemerintah provinsi.
“Bank Banten siap untuk bersinergi dan berkolaborasi, termasuk menindaklanjuti proses KUB ini sesuai dengan arahan pemegang saham dan otoritas, serta mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku, ” ujarnya menutup pertemuan.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mempercepat implementasi KUB, yang tidak hanya memperkuat struktur perbankan daerah, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi lintas provinsi secara berkelanjutan.
(Spyn)