Stop Jadikan Rakyat Korban: Tokoh Papua Serukan Hentikan Perekrutan oleh OPM

6 hours ago 3

PAPUA - Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menuai sorotan tajam menyusul maraknya perekrutan warga sipil, khususnya pemuda, ke dalam kelompok bersenjata. Tindakan ini dinilai merusak masa depan generasi Papua, memicu ketakutan di masyarakat, dan mengancam stabilitas keamanan di wilayah Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Salah satu seruan paling tegas disampaikan oleh Ketua Dewan Adat Paniai, Yohanis Gobai, yang menyatakan bahwa OPM telah menyimpang jauh dari semangat perjuangan bermartabat.

“Mereka menjual mimpi kemerdekaan, tapi yang dilakukan justru mengajak masyarakat angkat senjata, menciptakan konflik, dan membuat rakyat hidup dalam ketakutan. Sudah cukup. Jangan jadikan rakyat Papua korban terus-menerus, ” tegasnya pada Jumat, 18 Juli 2025.

Pemuda Dijadikan Korban, Tokoh Agama Angkat Suara

Laporan dari sejumlah distrik menyebutkan bahwa pemuda dan remaja menjadi target utama OPM, seringkali dibujuk dengan narasi perjuangan palsu. Banyak di antara mereka yang akhirnya mengalami trauma fisik dan psikologis akibat terlibat dalam aksi-aksi kekerasan yang melanggar hukum.

Tokoh agama dari Intan Jaya, Pendeta Filemon Tebay, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini.

“Perjuangan sejati bukan lewat peluru dan senjata, tetapi lewat pendidikan, damai, dan persatuan. Kami terus berdoa dan mengajak masyarakat agar tidak terjebak dalam ajakan sesat seperti itu, ” ujarnya.

Pendekatan Humanis Jadi Solusi

Merespons situasi yang mengkhawatirkan, pemerintah daerah bersama para tokoh adat dan agama kini menggencarkan pendekatan humanis. Berbagai program edukasi, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan pemuda tengah digalakkan di berbagai wilayah untuk memutus rantai perekrutan OPM dan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya hidup damai.

Papua untuk Damai, Bukan Kekerasan

Ajakan untuk melawan ajakan OPM kini disuarakan secara terbuka. Para tokoh Papua mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk kaum muda, untuk menolak segala bentuk kekerasan dan kembali membangun Papua dalam bingkai NKRI.

“Papua bukan milik kelompok bersenjata. Papua milik kita semua. Saatnya membangun masa depan tanpa intimidasi dan kekerasan, ” tutup Yohanis Gobai, dengan nada penuh harapan. (Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |