SINGA MOYA Gelar Halal Bihalal, Rawat Silaturahmi, Merajut Dakwah Lintas Usia

20 hours ago 7

KEDUNGBANTENG – Komunitas santri dan alumni Madrasah Online Yanbu’ul ‘Ulum (MOYA) yang tergabung dalam SINGA MOYA menggelar acara halal bihalal dan temu rutin di Saung Teti, Beji, Kabupaten Banyumas, Minggu/Ahad siang (11/05/2025).

Kegiatan itu menjadi ajang mempererat silaturahmi serta menyegarkan kembali semangat dakwah digital lintas generasi. Acara berlangsung penuh kekeluargaan, kebahagiaan, dan semangat belajar.

MOYA merupakan madrasah virtual yang digagas KH Atiq Nurur Robbani (Gus Atiq) sejak masa pandemi, berbasis grup WhatsApp. Kini, MOYA memiliki tiga jenjang kelas aktif dan dua angkatan alumni, dengan total 118 santri dari berbagai daerah. Materi yang diajarkan mencakup fiqih, akhlak, tafsir, hadits, dan tarikh dengan rujukan kitab klasik pesantren salaf.

Gus Atiq menjelaskan bahwa meski berbasis daring, sistem pendidikan di MOYA tetap meniru pola pendidikan pesantren konvensional.

“Layaknya sekolah konvensional, madrasah ini juga ada ujiannya. Ujian dilaksanakan setiap semester. Adapun murid MOYA berasal dari berbagai daerah seperti Purbalingga, Pemalang, dan Wonogiri, ” ungkap beliau.

Dalam sambutannya, perwakilan alumni tahun 2022, Kusno Abdul Ghoni, menyampaikan rasa haru dan syukur bisa kembali bersua secara langsung.

“Kami sangat bersyukur masih diberi kesempatan bersilaturahmi dan ngaji langsung. Harapan kami, meski sudah menjadi alumni, semangat ngaji jangan sampai padam. Kami memohon dengan hormat kepada Gus Atiq untuk menyediakan waktu ngaji online khusus alumni setiap Jumat, ” ucapnya penuh semangat.

Perwakilan santri aktif Kelas 1–3, Prof. Dr. M. SOCHEH, memberikan apresiasi kepada pengasuh MOYA.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Gus Atiq. Semoga beliau diberi umur panjang, sehat wal‘afiat, dan terus menebarkan ilmu. Mari kita terus rajin mengaji dan mengamalkan ilmu sebagai bekal keselamatan dunia dan akhirat bersama ridha Allah SWT, ” tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan pemilihan dan pengukuhan Ketua Alumni MOYA. Muhammad Hufron Amani terpilih sebagai ketua dan menyampaikan komitmennya di hadapan peserta.

“Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. InsyaAllah saya siap menjalankan amanah ini. Mari kita jaga dan rawat kebersamaan alumni, serta terus membangun silaturahmi dan dakwah bersama, baik secara daring maupun luring, ” ujarnya.

Ia juga merinci jumlah santri: Kelas 1 sebanyak 33 santri, Kelas 2 sebanyak 23, Kelas 3 ada 8, dan alumni tercatat 54 orang, dengan total keseluruhan 118 santri.

Menjelang akhir acara, suasana semakin hangat dengan sesi tanya jawab keilmuan. Para santri dengan antusias mengajukan pertanyaan seputar materi keagamaan yang pernah dipelajari, dan semuanya dijawab langsung oleh Gus Atiq dengan penjelasan yang rinci, lugas, dan memuaskan. Sesi ini menunjukkan tingginya semangat santri untuk terus belajar secara aktif.

Dalam penutupan, Gus Atiq menegaskan kembali nilai utama dari kegiatan ini bukan hanya hadir secara fisik, tapi juga hadir secara ruhani.

"MOYA bukan sekadar grup WhatsApp, tapi madrasah cinta ilmu. Usia bukan penghalang, keterbatasan bukan alasan. Mari teruskan perjuangan ini dengan hati yang bersih, dengan niat lillahi ta’ala, ” pungkasnya.


(Djarmanto–YF2DOI)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |