Satu Lokasi Ribuan Potensi, Ali Fikri: Dibutuhkan Pasar Tematik di Pangkep 

10 hours ago 7

PANGKEP SULSEL— Konsep pembangunan Pasar Tematik Terpadu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari akademisi Universitas Cokroaminoto Makassar, Ir. H. Ali Fikri, MM, yang menilai pasar ini bisa menjadi solusi inovatif dalam pemasaran hasil lokal sekaligus destinasi wisata edukatif keluarga.

Saat diajak berdiskusi terkait potensi daerah pada Rabu (2/7/2025), Ir. Ali Fikri menyatakan bahwa konsep satu lokasi dengan ribuan potensi lokal adalah ide yang strategis dan aplikatif. "Pasar Tematik Pangkep ini bisa menjadi masukan penting untuk pemerintah daerah. Selain mendorong ekonomi lokal, konsep ini sangat cocok dijadikan pasar edukatif dan destinasi keluarga, " ujarnya.

Pasar Tematik ini rencananya akan memadukan berbagai zona berdasarkan produk unggulan daerah. Mulai dari zona burung hias, bibit ikan koi, hingga pasar buah lokal seperti jeruk besar. Setiap zona dirancang tidak hanya sebagai tempat transaksi, tetapi juga tempat edukasi, kontes, dan promosi berkelanjutan.

Selain aspek ekonomi, pasar ini juga memperhatikan fasilitas pendukung seperti taman bermain anak, tempat ibadah, parkiran luas, kios kuliner, hingga demoplot kebun dan kolam ikan mini. Diharapkan suasana pasar ini memberikan kenyamanan bagi pengunjung dari berbagai kalangan, termasuk pelajar dan keluarga.

"Memanfaatkan pasar sebagai tempat tetap untuk memasarkan hasil mereka. “Kami ingin ada tempat tetap, bukan hanya menunggu event pameran musiman, ” katanya

Penggagas ide ini, Ali Fikri., menjelaskan bahwa pasar ini disiapkan bukan hanya untuk jual beli, tapi juga sebagai ruang sinergi antarsektor. “Kami ingin ini jadi tempat yang menghubungkan petani, peternak, komunitas hobi, pelajar, hingga wisatawan, ” jelasnya.

Dengan dukungan akademisi, komunitas, dan potensi lokal yang melimpah, Pasar Tematik Pangkep diharapkan menjadi pionir baru dalam pengelolaan kawasan ekonomi kreatif berbasis budaya dan alam. Pemerintah daerah diharapkan segera merespon ide ini sebagai bagian dari penguatan ekonomi rakyat berbasis kearifan lokal.( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |