PAPUA - Krisis kemanusiaan kembali membayangi masyarakat di pedalaman Papua. Ulah kelompok bersenjata yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah memutus jalur distribusi logistik penting, memaksa ribuan warga di pegunungan seperti Distrik Mugi dan Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, hidup dalam kondisi serba kekurangan.
Kelompok OPM dilaporkan melakukan aksi pemalakan dan intimidasi terhadap para pengangkut logistik yang membawa bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, hingga obat-obatan. Tak jarang, kendaraan dihentikan paksa, muatan dirampas, dan sopir diancam untuk tidak kembali mengantar barang.
“Saudara-saudara kita di pegunungan benar-benar terputus dari rantai logistik. Harga kebutuhan pokok melonjak, dan banyak barang tidak tersedia sama sekali, ” ungkap Aser Yikwa, tokoh adat di Kabupaten Puncak, Sabtu (17/5/2025).
Akibatnya, warga terpaksa mengandalkan hasil alam seadanya. Anak-anak kesulitan mendapat makanan bergizi, perawatan medis nyaris tidak ada, dan pendidikan lumpuh karena logistik dan petugas pun tak bisa masuk.
Lebih mengkhawatirkan lagi, penerbangan perintis yang biasa digunakan untuk mengangkut logistik dan tenaga kesehatan juga menjadi sasaran sabotase. Beberapa pesawat tak bisa mendarat karena ancaman keselamatan.
Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius You, turut angkat suara. Ia menekankan bahwa rakyat Papua, khususnya anak-anak, tidak seharusnya menjadi korban dari konflik berkepanjangan.
“Papua adalah tanah damai. Jika ada perbedaan, mari selesaikan dengan dialog. Jangan anak-anak dijadikan korban pertikaian yang tak kunjung usai, ” tegasnya.
Kondisi ini menjadi gambaran nyata bahwa masyarakat sipil menjadi pihak paling rentan di tengah konflik bersenjata. Aksi tekanan OPM justru menambah penderitaan rakyat Papua sendiri, yang kini terancam kehilangan akses terhadap pangan, layanan kesehatan, dan pendidikan tiga pilar dasar bagi keberlangsungan hidup yang layak.
Pemerintah pusat dan daerah, bersama elemen masyarakat sipil dan gereja, diharapkan segera merumuskan langkah konkret untuk menjamin keselamatan warga serta memulihkan kembali jalur distribusi ke wilayah terdampak. (***/Red)