Prajurit di Ujung Negeri, Pelita di Tengah Kabut: Satgas Yonif 733/Masariku Hangatkan Hati Warga Nduga

14 hours ago 2

PAPUA - Embun pagi masih menggantung di dedaunan ketika langkah-langkah kokoh para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku menapaki jalanan berbatu di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga. Bukan hanya senapan yang mereka bawa, tetapi juga seikat kasih dan setumpuk kepedulian yang menyejukkan jiwa. Sabtu (10/5/2025), dalam kegiatan patroli teritorial yang dibalut aksi kemanusiaan, para prajurit Masariku membagikan 50 helai pakaian kepada masyarakat yang mereka temui di sepanjang jalur kehidupan yang menantang ini.

Di tengah dinginnya udara pegunungan Papua dan kerasnya medan perbatasan, secarik kain hangat yang dibagikan terasa seperti pelukan negara bagi warganya. Anak-anak menyambut dengan mata berbinar, ibu-ibu memeluk bungkusan dengan haru, dan para sesepuh mengangguk pelan sebagai bentuk syukur yang tak banyak kata.

“Kami hadir bukan sekadar mengamankan wilayah, tapi menjadi bagian dari kehidupan mereka. Ketika melihat mereka tersenyum karena bantuan kecil ini, kami tahu bahwa kami telah melakukan sesuatu yang bermakna, ” ujar salah satu prajurit dengan suara yang nyaris tenggelam dalam emosi.

Lebih dari Tugas, Ini Adalah Panggilan Nurani

Patroli hari itu tak hanya mencatat rute tempuh, tetapi juga jejak-jejak kepedulian yang tertinggal di hati masyarakat. Inilah wajah TNI yang humanis, yang memilih untuk hadir tidak dengan intimidasi, tetapi dengan interaksi penuh empati. Pakaian yang dibagikan bukan sekadar kain, melainkan simbol kehadiran negara yang melihat, mendengar, dan merangkul.

Pesan dari Pangkoops Habema: TNI Adalah Saudara, Bukan Sekadar Penjaga

Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, dalam keterangannya menyampaikan kebanggaannya terhadap kegiatan tersebut:

“Apa yang dilakukan prajurit Satgas Yonif 733/Masariku adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Mereka tidak hanya menjaga tapal batas, tetapi juga menjaga hati rakyat. Kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata TNI sebagai agen perubahan yang hadir, membantu, dan menumbuhkan harapan.”

Merajut Persaudaraan, Menyulam Harapan

Setiap helai pakaian yang berpindah tangan hari itu menjadi saksi bisu bahwa negara hadir bukan hanya dalam bentuk hukum dan senjata, tapi juga dalam bentuk sentuhan kemanusiaan yang lembut namun kuat. Di balik loreng gagah yang dikenakan para prajurit, tersimpan hati yang memilih untuk peduli dan melayani.

Satgas Yonif 733/Masariku membuktikan bahwa kekuatan sejati bukan hanya pada senjata, tetapi pada keberanian untuk mencintai, memahami, dan membantu sesama terutama mereka yang hidup di garis terdepan negeri.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |