BARRU - Festival Budaya To Berru (FBTB) harus menjadi magnet budaya yang bisa memperkenalkan Kabupaten Barru sebagai daerah yang kaya tradisi dan budaya luhur. Pelaksanaan FBTB tidak boleh biasa-biasa saja.
Hal tersebut ditegaskan oleh Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari saat memimpin rapat persiapan FBTB ke-14 tahun 2025 yang digelar di rumah Jabatan (Rujab) Bupati Barru, pada Rabu (2/7/2025).
“FBTB harus menjadi magnet budaya yang bisa memperkenalkan Barru sebagai daerah yang kaya tradisi dan budaya luhur. Karena itu, pelaksanaannya tidak boleh biasa-biasa saja", kata Andi Ina sembaribmenekankan pentingnya menghadirkan nilai-nilai budaya yang otentik dalam setiap rangkaian kegiatan.
Menerutnya, tari kolosal ini harus benar-benar menggambarkan kehidupan Arung PatappuloE. Gerakannya harus lahir dari riset dan pemahaman mendalam, bukan dibuat-buat. Festival ini bukan sekadar perayaan, tapi misi membangkitkan kearifan lokal.
"Kegiatan ini tidak sekadar menjadi rutinitas seremonial atau hanya menghabiskan anggaran. Kita ingin Festival Budaya To Berru bisa menjadi etalase budaya Barru yang dikenal secara nasional, bahkan internasional", ujarnya.
Festival tahunan yang sarat nilai budaya ini direncanakan akan dipusatkan di Palanro, Kecamatan Mallusetasi, pada awal September 2025.
Dalam rapat tersebut, seluruh unsur pelaksana dan stakeholder terkait hadir untuk memastikan gelaran ini berjalan sukses dan berdampak luas.
Kepala Dinas Pendidikan Barru, H. Andi Adnan Azis, dalam laporannya menyebutkan sejumlah kegiatan yang akan meramaikan FBTB tahun ini diantaranya adalah:
Karnaval Budaya yang melibatkan seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Barru,
Pemilihan Duta Budaya.
Pagelaran Seni dan Musik Tradisional,
Pameran Seni Rupa, Pasar Kuliner Tradisional, Permainan Anak dan Tradisional, Hiburan Layar Tancap, serta
Tari Kolosal bertema Arung PatappuloE, yang akan dibawakan oleh 150 penari putra-putri terbaik dari Kecamatan Mallusetasi.
"Tari kolosal tersebut akan menjadi ikon utama festival, dengan mengangkat kehidupan tokoh Arung Nepo yang dikenal luas sebagai Arung PatappuloE, sosok bersejarah yang meninggalkan jejak penting dalam peradaban dan budaya Barru", terang Andi Adnan.
Sebagai upaya memaksimalkan kualitas pelaksanaan, Pemerintah Kabupaten Barru tahun ini menggandeng Event Organizer Positive Communication dari Makassar untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan festival.