PAPUA - Di tengah lanskap alam Papua yang hijau dan sunyi, gema pujian dan doa terdengar mengalun dari sebuah bangunan sederhana di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Minggu (10/8/2025). Di sanalah Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, bersama warga setempat, larut dalam suasana ibadah penuh kekhidmatan.
Kegiatan ini dipimpin oleh Letda Inf Sirajul dan diikuti oleh jemaat yang datang dengan hati terbuka. Meski berada di wilayah yang kerap diwarnai tantangan keamanan, momen ini menjadi bukti bahwa kehangatan dan rasa persaudaraan mampu mengalahkan rasa takut. Prajurit TNI dan warga duduk berdampingan, memanjatkan doa untuk keselamatan, kedamaian, dan keberkahan bagi seluruh masyarakat Papua.
Dansatgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa ibadah bersama ini adalah wujud nyata pendekatan humanis yang diusung TNI dalam penugasan di Papua. “Kami tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tetapi juga ingin menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Lewat kegiatan seperti ini, kami membangun kedekatan yang tulus dan memperkuat rasa saling percaya, ” ujarnya.
Bagi warga Mumugu, kehadiran prajurit TNI di tengah ibadah memberikan rasa aman dan nyaman. Mereka melihat para prajurit bukan sekadar pasukan berseragam, tetapi sebagai saudara yang turut merasakan suka dan duka kehidupan di pedalaman Papua.
Kepala Kampung Mumugu, yang turut hadir dalam ibadah, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Satgas. “Kami merasa TNI ada untuk kami, bukan hanya menjaga dari ancaman, tetapi juga mendukung kehidupan rohani dan sosial kami, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kegiatan ibadah ini juga menjadi momentum penting untuk merajut komunikasi dan mempererat hubungan antara aparat dan masyarakat. Kehadiran TNI di tengah warga membuktikan bahwa keamanan dan pembangunan sosial dapat berjalan beriringan, saling menguatkan demi terciptanya Papua yang damai dan sejahtera.
Satgas Yonif 733/Masariku berkomitmen melanjutkan misi menjaga kedamaian dengan pendekatan yang ramah, persuasif, dan mengedepankan nilai kemanusiaan. Dari ujung timur Indonesia, mereka membawa pesan bahwa menjaga keutuhan NKRI tidak hanya dilakukan dengan senjata, tetapi juga dengan hati.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono