Menimbang Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, Apakah Berubah Lagi?

1 day ago 4

OPINI – Untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, pemerintah Indonesia dalam hal Pendidikan telah mengimplementasikan berbagai kurikulum, termasuk Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum Merdeka (KuMer). Kurikulum keduanya memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing, sehingga penting bagi para pemangku kepentingan pendidikan agar memahami perbedaannya dalam menentukan kurikulum yang paling sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Kurikulum 2013 dirancang dengan pendekatan tematik terpadu yang menekankan pada pengembangan kompetensi peserta didik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kelebihan dari K-13 antara lain mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam setiap mata pelajaran untuk membentuk kepribadian siswa. Mendorong siswa untuk aktif, inovatif, dan kreatif dalam proses pembelajaran. Namun, K-13 juga menghadapi beberapa tantangan, seperti beban administrasi yang tinggi bagi guru dan kurangnya fleksibilitas dalam penyusunan materi pembelajaran. 

Kurikulum Merdeka respons terhadap kebutuhan akan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa. Ciri khas dari kurikulum ini yaitu memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menyesuaikan materi dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa. P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang mendorong pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa. Meskipun menawarkan pendekatan yang lebih adaptif, Namun, Kurikulum Merdeka juga memerlukan sumber daya yang memadai dan pelatihan bagi guru untuk mengimplementasikannya secara efektif.

Menyesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhan Pendidikan
Pemilihan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka sebaiknya didasarkan pada evaluasi kebutuhan dan kondisi masing-masing sekolah. K-13 cocok untuk lingkungan pendidikan yang memerlukan struktur dan panduan yang jelas, sementara Kurikulum Merdeka lebih sesuai untuk sekolah yang siap menerapkan pendekatan pembelajaran yang fleksibel dan inovatif. Jika berubah lagi? Maka perlu penyesuaian lagi! dan lagi!

Dengan memahami karakteristik dan tantangan dari masing-masing kurikulum, para pendidik dan pemangku kepentingan dapat membuat keputusan yang tepat demi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Ahmad Aly Syukron Aziz Al Mubarok
(Mahasiswa S3 Universitas Islam Malang)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |