PULAU PENANG — Dalam rangka memperkuat pemberdayaan komunitas pekerja migran Indonesia di Malaysia, sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk "Material and Resource Management and Product Development Training to Gain Sustainable Entrepreneurship for Indonesia Migrant Workers in Penang Island" berhasil dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2025 dengan penuh inspirasi dan inovasi. Kegiatan ini diprakarsai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mercu Buana (LPPM UMB), yang didukung penuh oleh tim pelaksana dari Bidang Ilmu Teknik Industri, di bawah kepemimpinan Prof. Ir. Herry Agung Prabowo, M.Sc., PhD sebagai ketua pelaksana. Organizer (mitra) dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Pertubuhan Masyarakat Indonesia (PERMAI), yang berlokasi di Pulau Pinang, Malaysia. PERMAI merupakan organisasi masyarakat yang anggotanya terdiri dari tenaga kerja Indonesia di Pulau Pinang dan sekitar.
Sinergi Akademik dan Komunitas dalam Mewujudkan Kewirausahaan Berkelanjutan
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi universitas dan masyarakat dalam menciptakan dampak positif secara langsung. Selain Prof. Herry Agung Prabowo, tim pelaksana terdiri dari para ahli dan akademisi seperti Dr. Sawarni Hasibuan, M.T., Dr. Zulfa Fitri Ikatrinasari, M.T., Dr. Hernadewita, M.Si., Dr. Lien Herliani Kusumah, M.Sc., Dr. Humiras H. Purba, M.T., Ir. M. Kholil, M.T., PhD., Dr. Hasbullah, M.T, Dr. Alfa Firdaus, M.T., Dr. Choesnul Jaqin, M.Sc., Jacky Chin, M.T., Ph.D. dan Dr. Uly Amrina, M.M. — seluruhnya berkomitmen untuk menyukseskan misi memberdayakan masyarakat pekerja migran agar mampu menjadi wirausaha mandiri berorientasi keberlanjutan.
Fokus Pelatihan: Pengelolaan Bahan dan Pengembangan Produk
Selama pelatihan, 25 orang peserta yang terdiri dari keluarga pekerja migran Indonesia di Pulau Penang diberikan pelatihan praktis terkait pengelolaan bahan dan limbah domestik, seperti plastik dan kain perca, serta pengetahuan dasar tentang pengembangan produk inovatif. Mereka belajar cara mengubah limbah menjadi kerajinan tangan berkualitas tinggi yang ramah lingkungan dan memiliki daya saing internasional. Pelatihan ini diharapkan mampu menginspirasi munculnya usaha kecil berbasis keberlanjutan yang mampu bersaing di pasar global.
Selain aspek pengelolaan bahan, para peserta juga mendapatkan ilmu tentang strategi pemasaran digital, branding, dan manajemen usaha kecil menengah—keterampilan penting agar produk yang dihasilkan dapat diketahui dan diminati pasar internasional. Melalui pendekatan ini, tujuan utamanya adalah menciptakan ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan, yang tidak bergantung pada bahan baku dari limbah semata, tetapi juga memperkuat kompetensi pelaku usaha dalam aspek pemasaran dan manajemen.
Memberi Makna: Kontribusi Terhadap Kehidupan dan Lingkungan
Pelatihan ini tidak hanya berhenti pada peningkatan kemampuan ekonomi, tetapi juga menyentuh aspek kesadaran sosial dan lingkungan. Peserta diajak untuk memahami pentingnya pengelolaan sumber daya yang ramah lingkungan, serta menerapkan konsep ekonomi sirkular guna mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku. Hal ini sejalan dengan tren global dalam menciptakan ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum penguatan komunitas migran Indonesia di Penang, mempererat solidaritas melalui keterlibatan aktif mereka dalam usaha kreatif. Dengan modal pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, mereka mampu merintis usaha yang tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar. Apalagi Penang dikenal sebagai daerah yang strategis dan pusat perdagangan internasional, menawarkan peluang besar bagi produk berbasis limbah hasil pelatihan ini untuk menembus pasar global.
Kegiatan ini adalah bagian dari program berkelanjutan LP2M UMB dalam melaksanakan pengabdian masyarakat yang berbasis penelitian dan inovasi. Melalui tim multidisiplin dari Bidang Ilmu Teknik Industri yang berpengalaman, kegiatan ini mencerminkan upaya nyata untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan dan sosial inklusif di komunitas marginal. (HK)