Manisnya Kepedulian di Puncak Papua: Ketika Gula dan Senyuman Jadi Wajah Kebangkitan Nasional

4 hours ago 2

PAPUA - Di tengah kabut tebal dan udara dingin yang menyelimuti pegunungan Papua, sebuah kehangatan tak terduga hadir membawa harapan. Pada momen Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025, Satgas Yonif 700/Pos Kodim Persiapan menyapa warga Kampung Wako, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, bukan dengan senjata, melainkan dengan sekantong gula dan sejuta senyuman. Rabu 21 Mei 2025.

Kedatangan para prajurit TNI disambut dengan wajah-wajah penasaran yang perlahan berubah menjadi senyum sumringah. Anak-anak berlari kecil menghampiri dengan mata berbinar, sementara para lansia menyambut dengan ucapan terima kasih yang tergetar. Di Kampung Wako, gula menjadi lebih dari sekadar kebutuhan pokok ia menjelma simbol kasih, perhatian, dan hadirnya negara dalam wujud yang paling sederhana namun bermakna.

“Ini bukan sekadar bagi-bagi logistik. Saat kami melihat mata mereka berbinar, kami tahu yang mereka butuhkan adalah rasa diperhatikan. Bahwa mereka tidak sendiri, ” tutur Letda Inf Herman, Danpos Koper, dengan nada penuh haru.

Letkol Inf Heraldo Tabasonda, Dansatgas Yonif 700, menegaskan bahwa Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya milik kota-kota besar.

“Kebangkitan harus menyentuh hingga ke pelosok negeri. Di sini, di Wako, kami ingin menunjukkan bahwa Papua adalah Indonesia. Rakyatnya berhak merasakan perhatian yang sama. Mereka tak pernah kami lupakan, ” ujarnya dengan tegas.

Kegiatan sederhana ini menggambarkan bagaimana pengabdian sejati tidak selalu hadir dalam bentuk besar. Kadang cukup dalam wujud sekantong gula, pelukan tulus, dan senyum hangat yang meluluhkan sekat antara TNI dan rakyat.

Salah satu warga, seorang ibu paruh baya, berucap lirih, “Terima kasih, anak tentara. Kalian ingat kami.” Kalimat singkat itu menyentuh hati siapa saja yang mendengarnya menegaskan bahwa kehadiran negara, walau dalam bentuk kecil, sangat berarti di pelosok Papua.

Di balik dinginnya pegunungan, semangat kebangkitan itu nyatanya sedang tumbuh. Ditanam oleh prajurit-prajurit TNI yang mengerti bahwa membangun bangsa dimulai dari menyentuh hati rakyatnya.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |