Semarang – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Blora, Sugito, turut menghadiri kegiatan makan siang bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto, dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, Rabu (18/06). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Menteri di wilayah Jawa Tengah.
Kegiatan yang digelar secara lesehan di Aula Joglo Ageng Lapas Semarang tersebut juga diikuti oleh seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di lingkungan Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Tengah. Kepala Rutan Blora, Sugito, tampak hadir bersama jajaran, mengikuti kegiatan yang penuh makna tersebut.
Sebelum makan siang dimulai, Agus Andrianto memberikan kesempatan kepada beberapa warga binaan untuk menyampaikan masukan terkait kondisi Lapas Semarang dan perjalanannya hingga menjadi narapidana. Momen ini dimanfaatkan para WBP untuk berdialog langsung dengan Menteri, menyampaikan aspirasi dan kendala yang mereka hadapi.
Dalam arahannya, Menteri Agus Andrianto mengajak para warga binaan untuk mengambil hikmah dari masa hukuman yang sedang dijalani. Ia juga menyampaikan harapan bahwa warga binaan, khususnya yang sedang menjalani hukuman mati atau seumur hidup, dapat memanfaatkan peluang pengajuan Peninjauan Kembali (PK) setelah pemberlakuan KUHP baru pada 2026.
“Silakan nanti yang hukuman mati atau seumur hidup mengajukan PK setelah pemberlakuan KUHP baru. Bisa secara kolektif, dan semoga nanti bisa diputuskan ke bentuk hukuman yang lain, ” ungkap Agus Andrianto.
Dalam kesempatan itu, Agus Andrianto juga menunjukkan kepada para warga binaan bahwa menu makanan yang disantap adalah sama antara dirinya dan para WBP. Hal ini, menurutnya, menjadi simbol bahwa semua manusia pada dasarnya setara. “Ini membuktikan bahwa kita di dunia ini pada dasarnya sama dan harus saling menghormati dan menghargai, ” tegasnya.
Kepala Rutan Blora, Sugito, menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk pendekatan humanis dalam pembinaan warga binaan. “Interaksi langsung seperti ini sangat penting untuk memberikan semangat baru kepada warga binaan dan mendorong terciptanya pembinaan yang lebih bermakna, ” pungkasnya.