PUNCAK - Di tengah hawa dingin pegunungan Papua yang menusuk tulang, api unggun di sebuah honai besar memancarkan kehangatan. Namun, yang lebih menghangatkan hati sore itu bukan sekadar nyala api, melainkan pelukan persaudaraan antara prajurit TNI dan warga pengungsi Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.
Pada Minggu (10/8/2025), Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) melalui Pos Eromaga menggelar kegiatan rohani bertajuk “Minggu Kasih”. Ibadah yang biasanya dilakukan di gereja atau pos TNI, kali ini dilaksanakan langsung di tengah lokasi pengungsian. Tanpa mimbar, tanpa bangku, puluhan warga duduk melingkar di atas jerami, berdampingan dengan prajurit TNI.
Gitar kayu sederhana menjadi pengiring lagu-lagu rohani yang dipimpin oleh Pratu Dandi Fernanda. Suara pujian yang lembut berpadu dengan desir angin gunung, membawa doa-doa tulus memohon perlindungan, kekuatan, dan keselamatan bagi seluruh warga. Setiap lantunan mengandung harapan: semoga situasi cepat membaik dan mereka bisa kembali ke rumah yang kini mereka rindukan.
Danpos Eromaga, Letda Inf Sudirman, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas ibadah. “Kami ingin kehadiran TNI di sini tidak hanya soal keamanan. Kami ingin menjadi penghibur dan penguat bagi warga, mengajak mereka berdoa bersama agar hati tetap tenang dan semangat tetap ada. Ini semua demi menjaga harapan, sampai tiba waktunya mereka pulang, ” ujarnya. Senin (11/8/2025).
Bagi warga, momen ini menjadi penawar rasa cemas di tengah ketidakpastian. Duduk bersama prajurit yang tidak hanya membawa senjata, tetapi juga membawa doa dan perhatian, membuat mereka merasa tidak sendirian. Ada tangan-tangan yang siap membantu dan hati yang setia menemani, meski dalam keterbatasan.
Kehangatan ibadah sore itu juga mendapat apresiasi dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Menurutnya, apa yang dilakukan Satgas Yonif 700/WYC adalah bukti nyata bahwa kekuatan TNI di Papua bukan hanya pada kemampuannya menjaga keamanan, tetapi juga dalam kemampuannya merawat hati masyarakat.
“Dengan hadir di tengah pengungsi, berbagi doa, dan memberikan penghiburan, prajurit kita telah menjadi simbol harapan dan ketabahan. Ini membuktikan bahwa kekuatan TNI bukan hanya di senjata, tetapi pada hati yang tulus mengabdi, ” tegasnya.
Kegiatan “Minggu Kasih” ini menjadi pengingat bahwa di Tanah Papua, persatuan dan perdamaian dibangun dari cinta kasih, ketulusan, dan kebersamaan. Di balik dinginnya pegunungan, selalu ada hangatnya hati yang bersatu demi harapan yang sama kedamaian.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono