TEMANGGUNG - Di tengah terik matahari Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, pemandangan tak lazim tergambar di lokasi kegiatan TMMD Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung, Minggu (03/08/2025). Sejumlah pria, baik dari TNI maupun warga desa, tampak berjalan pelan menyusuri jalur terjal dengan ember besar di atas kepala mereka bukan membawa hasil panen, melainkan mengangkut pasir dan kerikil untuk pembangunan jalan sepanjang 800 meter yang menghubungkan Desa Banaran dan Kemloko.
Langkah ini bukan sekadar simbol kerja keras, melainkan solusi kreatif atas tantangan medan yang sulit dilalui kendaraan pengangkut material.
“Kalau menunggu alat berat, pekerjaan bisa tertunda. Jadi kami pakai cara manual: ember di atas kepala, ” kata Kopda Ariadi, anggota Satgas TMMD, sambil menyeka peluh di dahi dan tersenyum ringan.
Material diangkut dari titik penampungan menuju area pengecoran. Meski sederhana, metode ini mencerminkan semangat kolektif yang luar biasa antara TNI dan masyarakat. Setiap ember yang diangkat membawa bukan hanya pasir dan batu, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih mudah dijangkau.
Komandan Kodim 0706/Temanggung sekaligus Dansatgas TMMD, Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho, M.Han., mengapresiasi semangat dan kekompakan yang ditunjukkan seluruh personel dan warga.
“Inilah esensi TMMD: membangun dengan kebersamaan. Meski sederhana, cara ini menyatukan kita semua dalam satu tekad menghadirkan akses yang lebih baik untuk masyarakat, ” ujarnya.
Pengecoran jalan Banaran–Kemloko menjadi proyek vital karena selama ini akses antar desa sangat terbatas, terutama saat musim hujan. Warga harus memutar jauh untuk kegiatan harian seperti membawa hasil pertanian, pergi ke pasar, atau mengantar anak ke sekolah. Jalan baru ini diharapkan memangkas waktu tempuh dan meningkatkan konektivitas ekonomi antarwilayah.
Kepala Desa Banaran, Salim, mengaku terharu melihat antusiasme warganya.
“Siapa sangka, demi jalan ini, warga rela angkat ember bolak-balik di atas kepala. Tapi semua dilakukan dengan ikhlas karena kami tahu hasilnya akan dinikmati oleh generasi mendatang, ” ucapnya bangga.
Pekerjaan terus dikebut setiap hari untuk mengejar target penyelesaian sebelum TMMD ditutup. Tak ada alat berat, tak ada keluhan yang ada hanyalah barisan ember, derap kaki yang mantap, dan semangat yang tak surut meski medan berat menghadang.
Dan kelak, saat jalan itu dilewati, mungkin tak banyak yang tahu: jalan ini bukan hanya dibangun dengan semen dan batu, tapi dengan tekad yang dipikul di atas kepala, demi masa depan yang lebih terang.
(Pendim 0706/Temanggung)