Di Atap yang Hampir Roboh, Harapan Bertumbuh: TNI Satgas Wira Yudha Cakti Bantu Perbaiki Rumah Mama Sakola

7 hours ago 5

PAPUA - Kabut pagi yang menyelimuti Kampung Pintu Jawa, Distrik Sinak, membawa lebih dari sekadar hawa dingin. Di balik awan pegunungan, hadir pula kehangatan dan harapan yang dibawa oleh prajurit TNI dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti. Pada Minggu, 22 Juni 2025, mereka melaksanakan karya bakti kemanusiaan untuk memperbaiki rumah milik Mama Sakola, seorang lansia yang hidup sendiri di bawah atap bocor dan nyaris roboh.

Kabar tentang kondisi rumah Mama Sakola yang rusak parah akibat angin kencang langsung mengetuk nurani para prajurit Pos Pintu Jawa. Dipimpin Letda Inf Risal, mereka bergerak cepat, membawa alat seadanya, semangat luar biasa, dan ketulusan hati untuk memperbaiki atap yang telah lama tak layak huni.

Di tengah tanah terjal dan udara dingin, para prajurit memanjat atap rapuh, menyusun ulang seng-seng tua, memaku dengan sigap, dan menata kayu penyangga agar rumah itu kembali kokoh. Tak peduli terpaan angin, mereka bekerja dengan hati agar Mama Sakola bisa tidur tanpa takut kehujanan lagi.

“Terima kasih, anak-anak TNI sudah bantu. Mama Sakola sudah tua, tidak bisa naik atap. Tapi sekarang rumahnya sudah kuat kembali, ” ungkap Bapak Diku, tokoh masyarakat setempat, dengan mata berkaca-kaca.

Kegiatan ini bukan hanya tentang mengganti seng, melainkan menyulam kembali harapan. Masyarakat menyaksikan bahwa para prajurit bukan hanya penjaga kedaulatan, tapi juga penjaga nilai kemanusiaan. Di balik seragam loreng, ada tangan yang terulur untuk membantu, dan hati yang peduli terhadap penderitaan warga.

Letda Inf Risal menjelaskan, “Kami ingin menjadi bagian dari masyarakat, bukan hanya pasukan yang datang dan pergi. Karya bakti seperti ini adalah wujud nyata kami hadir bukan hanya untuk menjaga, tapi juga membantu dengan tulus.”

Foto-foto dokumentasi kegiatan memperlihatkan momen yang begitu menyentuh prajurit mengangkat balok kayu, memanjat atap, memaku seng, dan bercengkerama dengan warga. Suasana penuh semangat gotong royong itu menjadi simbol nyata bahwa kekuatan TNI terletak bukan hanya pada senjata, tapi juga pada cinta dan kepedulian.

Di rumah kecil milik Mama Sakola, harapan tumbuh kembali—dan di sanalah TNI menegaskan jati dirinya: sebagai pelindung rakyat, dalam perang maupun damai. 🇮🇩

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |