PANGKEP SULSEL— Kepala Desa Lanne, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Syukri, terus mendorong pemanfaatan potensi lokal untuk meningkatkan perekonomian warganya.
Saat ditemui pada Senin (11/8/2025), Syukri menjelaskan bahwa Desa Lanne dikenal sebagai salah satu penghasil kacang tanah di Sulawesi Selatan. Komoditas ini telah lama menjadi penopang ekonomi sebagian besar masyarakat setempat.
Menurutnya, hasil kacang tanah yang melimpah diolah menjadi beragam produk kuliner bernilai jual tinggi. Salah satunya adalah kudapan berbahan dasar kacang tanah yang kini telah menjadi ciri khas desa tersebut.
Selain kacang tanah, Desa Lanne juga memiliki potensi besar di sektor perkebunan, khususnya gula merah. Produk ini dihasilkan dari nira pohon aren yang banyak tumbuh di wilayah desa.
“Dari dua bahan utama itu, kami mulai berinovasi. Salah satunya membuat tenten, makanan tradisional yang memadukan kacang tanah dan gula merah. Rasanya manis, gurih, dan sangat digemari, ” jelas Syukri.
Produk tenten dan olahan lainnya kini telah dikemas dengan desain menarik. Branding ini menjadi langkah awal agar produk Desa Lanne mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Syukri mengungkapkan, pihak desa bersama para pelaku usaha mikro terus mempromosikan produk mereka melalui berbagai pameran yang diadakan oleh pemerintah daerah. Setiap kesempatan promosi dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk unggulan desa.
Menurutnya, pameran menjadi ajang penting untuk memperluas pasar, mencari mitra kerja sama, dan mendapatkan masukan dari konsumen. “Kalau ada pameran, kami pasti ikut. Itu cara kami memperkenalkan produk Lanne, ” ujarnya.
Syukri menegaskan, pengembangan produk lokal tidak hanya soal keuntungan ekonomi, tetapi juga upaya menjaga warisan kuliner tradisional. Resep-resep yang digunakan diwariskan secara turun-temurun dan tetap mempertahankan cita rasa asli.
Ke depan, pemerintah desa berencana membentuk kelompok usaha bersama (KUB) untuk memperkuat produksi dan pemasaran. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan skala produksi serta memperluas jaringan distribusi.
Selain itu, pelatihan pengemasan dan pemasaran digital akan digelar untuk membantu pelaku usaha di Desa Lanne menjangkau pasar online. Syukri yakin, potensi penjualan akan semakin besar jika memanfaatkan platform digital.
Ia berharap, dukungan dari pemerintah daerah maupun provinsi dapat terus mengalir, baik dalam bentuk bantuan peralatan, pelatihan, maupun promosi. “Kami punya bahan baku, keterampilan, dan semangat. Tinggal kita tingkatkan kapasitas dan pasar, ” pungkasnya.
Dengan langkah yang konsisten dan dukungan berbagai pihak, Desa Lanne optimistis bisa menjadi sentra kuliner berbahan kacang tanah dan gula merah yang dikenal hingga luar daerah.
Kacang tanah dan kulit kacang tanah sebenarnya punya banyak sekali kegunaan, baik untuk makanan, pakan, maupun bahan olahan lain yang punya nilai ekonomi.
Saya jelaskan secara rinci berikut ini, beserta cara membuat/ mengolahnya:
1. Kacang Tanah
Kacang tanah bisa diolah menjadi:
1. Tepung kacang tanah
Kegunaan: bahan baku kue, bumbu, atau olahan makanan bayi.
Cara membuat:
1. Kupas kulit ari kacang tanah.
2. Sangrai kacang sampai matang.
3. Dinginkan lalu giling sampai halus
4. Ayak agar hasil tepung merata.
2. Selai kacang
Kegunaan: olesan roti, isian kue, topping minuman.
Cara membuat
1. Sangrai kacang tanah hingga matang.
2. Kupas kulit arinya.
3. Blender bersama sedikit minyak dan gula sampai lembut.
4. Simpan dalam wadah kedap udara.
3. Tenten atau jajanan tradisional (kacang + gula merah)
Cara membuat:
1. Masak gula merah dengan sedikit air hingga kental.
2. Masukkan kacang tanah yang sudah disangrai.
3. Aduk cepat hingga rata, lalu cetak di loyang.
4. Dinginkan dan potong sesuai selera.
5. Kecap kacang tanah (saus sate)
Cara membuat:
1. Haluskan kacang tanah yang sudah disangrai
2. Campur dengan bawang putih, gula merah, garam, dan air.
3. Masak sambil diaduk sampai kental.
2. Kulit Kacang Tanah
Kulit kacang tanah sering dibuang, padahal bisa diolah menjadi:
1. Pakan Ternak Fermentasi (sapi, kambing, ayam)
Cara membuat:
1. Cacah kulit kacang tanah hingga kecil-kecil.
2. Campur dengan dedak padi dan sedikit molase/gula merah cair.
3. Tambahkan ragi EM4 atau ragi fermentasi lain.
4. Simpan dalam wadah tertutup 3–5 hari hingga terfermentasi.
2. Kompos Organik
Cara membuat:
1. Campur kulit kacang tanah dengan sampah organik lain (daun kering, sisa sayur).
2. Siram dengan larutan EM4 dan air.
3. Aduk setiap 3–4 hari.
4. Setelah 30–40 hari, kompos siap digunakan.
3. Bahan Bakar Briket
Cara membuat:
1. Keringkan kulit kacang tanah.
2. Bakar menjadi arang.
3. Haluskan arang lalu campur dengan tepung kanji sebagai perekat.
4. Cetak menjadi briket dan jemur hingga kering.( Herman Djide)