Alkitab di Tangan Prajurit: Ketika Damai Ditabur dari Loreng di Tanah Bilogai

14 hours ago 1

PAPUA - Pagi itu, di halaman kecil TK Bilogai, Intan Jaya, aroma damai menyeruak lebih kuat dari aroma embun yang membasahi tanah. Tidak ada suara sepatu lars menghentak, tak terdengar aba-aba baris-berbaris. Yang hadir adalah sepuluh prajurit berseragam loreng dari Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan, membawa satu hal yang tak biasa dalam genggaman mereka: Kitab Suci Alkitab. Sabtu 10 Mei 2025.

Dipimpin Sertu Badru, kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) ini bukan sekadar program, melainkan bentuk nyata kehadiran TNI sebagai pelayan kasih dan penjaga harmoni di tanah Papua. Puluhan Alkitab dibagikan kepada warga Bilogai, bukan hanya sebagai simbol iman, tetapi juga sebagai tanda bahwa keberagaman di negeri ini adalah kekayaan, bukan perbedaan yang memisahkan.

Kitab, Kasih, dan Kedekatan Tanpa Sekat

Di sela pembagian Alkitab, terlihat tangan-tangan saling menjabat erat, senyum tulus saling dibagi, dan kata-kata sederhana menyulam kedekatan. Tak ada jarak antara seragam dan rakyat. Yang ada hanya rasa persaudaraan.

Lettu Inf Reynaldo J. Lubis, Komandan Pos Bilogai, menyampaikan pesan penuh makna:

“Kami tidak hanya menjaga batas negara, tapi juga memperkuat batas batin kita sebagai anak bangsa. Melalui Alkitab ini, kami ingin menunjukkan bahwa TNI juga hadir membawa damai, bukan hanya senjata. Ini bentuk penghormatan kami terhadap keyakinan dan kearifan lokal masyarakat Papua.”

Ketika Air Mata Adalah Bahasa Syukur

Salah satu momen paling menggugah terjadi saat Bapak Markus, seorang warga setempat, menerima Alkitab dari tangan seorang prajurit. Air matanya jatuh perlahan.

“Ini adalah berkat yang tidak saya sangka. Terima kasih karena sudah melihat kami bukan dari sisi siapa kami, tapi sebagai saudara, ” ucapnya lirih dengan mata berkaca-kaca.

Pesan Damai dari Panglima: Loreng yang Merawat, Bukan Menakutkan

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyampaikan apresiasi mendalam atas kegiatan ini.

“Apa yang dilakukan personel Satgas Yonif 500/Sikatan adalah wujud dari nilai luhur TNI: hadir di hati masyarakat. Membagikan kitab suci bukan hanya tindakan religius, tetapi juga langkah strategis dalam membangun kepercayaan, kebersamaan, dan kedamaian. Kita rawat Papua dengan cinta, bukan dengan kekerasan.”

Damai Itu Ditanam, dan TNI Menjadi Petaninya

Di Bilogai, TNI telah menanam benih kasih lewat buku yang menyelamatkan, dalam balutan seragam yang melindungi. Di langit Papua yang biru dan tenang, tercipta narasi baru: bahwa prajurit tak hanya mengangkat senjata, tapi juga bisa mengangkat harapan dan kedamaian.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |