Tragedi di Rumah Tuhan: OPM Egianus Kogoya Tembak Mati Pekerja Gereja di Wamena

1 day ago 8

PAPUA - Dalam suasana tenang sebuah pembangunan rumah ibadah, denting harapan warga berubah menjadi duka. Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menebar teror. Kali ini, aksi keji dilakukan oleh kelompok pimpinan Egianus Kogoya, yang menembaki warga sipil yang sedang membangun Gereja GKI Imanuel Air Garam di Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Rabu (4/6/2025).

Peristiwa tersebut menewaskan seorang warga sipil dan meninggalkan trauma mendalam di hati masyarakat yang sedang membangun rumah Tuhan sebagai simbol perdamaian dan persatuan.

“Ini bukan hanya serangan terhadap manusia, tetapi juga penghinaan terhadap tempat suci. Gereja adalah tempat mencari kedamaian, bukan medan darah, ” tegas Pendeta Eduard Su, Ketua Klasis Baliem Yalimo, dengan nada pilu.

Kejadian ini langsung menuai kecaman dari para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah. Mereka menganggap tindakan OPM tersebut tidak lagi bisa ditoleransi, karena telah melampaui batas-batas kemanusiaan dan norma keagamaan.

“Kami hanya rakyat kecil yang ingin hidup damai. Kami tidak ingin jadi korban dari konflik yang bukan milik kami, ” ungkap Markus Murib, warga yang selamat dari penembakan.

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya merespons keras insiden ini. Wakil Bupati Ronny Elopere menyebut aksi tersebut sebagai bentuk nyata terorisme dan pelanggaran berat terhadap nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

“Kami tidak akan diam. Ini bukan perjuangan ini pembunuhan. Kami akan bersinergi dengan TNI-Polri untuk mengusut tuntas pelaku, ” tegasnya.

Masyarakat kini hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Banyak yang khawatir kelompok separatis akan kembali melakukan serangan serupa. Namun, seruan untuk tidak menyerah dan tetap bersatu menggema dari para tokoh.

“Sudah cukup penderitaan yang mereka timbulkan. Saatnya kita bersatu, menolak kekerasan dan berdiri teguh untuk perdamaian, ” ujar Pendeta Eduard.

Kejadian ini menambah panjang daftar kekejaman OPM terhadap warga sipil. Namun, tragedi ini juga membangkitkan semangat masyarakat Papua untuk melawan ketakutan dengan keberanian dan bersandar pada iman.

Catatan Redaksi:

Kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. Rumah ibadah adalah simbol damai menodainya adalah tindakan biadab yang mencederai seluruh umat manusia. (*/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |