Tertunda, Proyek Infrastruktur di Papua Terhambat Akibat Ulah OPM

5 hours ago 3

PAPUA - Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur strategis di wilayah Papua kembali mengalami keterlambatan. Hal ini disebabkan oleh gangguan keamanan yang terus berlangsung, terutama ulah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kerap mengancam pekerja, menyabotase alat berat, hingga memaksa kontraktor menghentikan kegiatan operasional.


Tokoh masyarakat Papua, Piter Wanimbo, menyayangkan aksi kekerasan OPM yang tidak hanya merugikan negara, namun juga menyengsarakan masyarakat Papua sendiri. 


“Infrastruktur bukan hanya proyek pemerintah, tapi kebutuhan rakyat. Kalau jalan tidak selesai, bagaimana mama-mama bawa hasil kebun ke kota? Bagaimana anak-anak sekolah kalau jembatan rusak tidak bisa diperbaiki?” ucapnya tegas, Rabu (18/6/2025).


Menurut Piter, masyarakat sebenarnya menyambut baik proyek pembangunan yang telah masuk ke wilayah-wilayah terpencil. Namun karena situasi keamanan yang tidak kondusif, banyak perusahaan dan tenaga kerja memilih mundur demi keselamatan.


Sementara itu, tokoh adat dari wilayah Pegunungan Tengah, Yonas Tabuni, mengatakan bahwa tindakan OPM yang menyerang proyek pembangunan adalah bentuk sabotase terhadap masa depan Papua. “Anak cucu kita butuh jembatan, butuh jalan, butuh listrik. Tapi kalau setiap alat berat dibakar, setiap pekerja diancam, itu sama saja menutup harapan rakyat Papua akan kemajuan, ” ujarnya.


Yonas juga menambahkan bahwa sejumlah proyek air bersih dan perumahan layak huni yang dirancang untuk masyarakat asli Papua kini terbengkalai. “Beberapa kampung sudah siap menerima air bersih dari proyek pemerintah, tapi sekarang alat-alat ditarik keluar karena OPM terus meneror, ” ungkapnya.


Kondisi ini diperparah dengan adanya aksi pemalakan dan permintaan “jatah keamanan” yang kerap dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap kontraktor yang bekerja di wilayah konflik. Hal ini membuat biaya operasional melonjak dan tenggat penyelesaian proyek menjadi tidak menentu. (*/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |