Teguh Iswara Suardi Soroti Aspek Krusial Kelancaran dan Keamanan Perjalanan Mudik Lebaran

2 months ago 24

BANDUNG - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi NasDem Teguh Iswara Suardi, ST, M.Sc, melakukan kunjungan kerja (Kunker) spesifik di Stasiun Kereta Api dan Jalan Tol Cipularang, Bandung, Jawa Barat.

Kunjungan kerja legislator Dapil Sulsel II ini dalam rangka meninjau kesiapan infrastruktur transportasi menghadapi arus mudik Lebaran 2025.

Dalam Kunkernya tersebut, Teguh menyoroti aspek krusial untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama mudik lebaran .

Salah satu poin utamanya adalah kebijakan perpanjangan kerja dari rumah (Work From Home /WFH) sebelum dan sesudah lebaran untuk mengurangi kepadatan arus balik.

“Langkah ini menekankan pentingnya sosialisasi serta koordinasi dengan pemangku kepentingan agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan mereka dengan baik, termasuk dalam hal pembelian tiket untuk menghindari kepadatan pada hari tertentu", kata Teguh pada Jumat (14/3/2025).

Teguh juga menyinggung potensi kendala yang mempengaruhi cuaca selama musim mudik. Berdasarkan peta yang dipaparkan Kementerian Pekerjaan Umum dan hasil Rapat Kerja dengan BMKG, prediksi curah hujan masih tergolong menengah hingga tinggi pada bulan Maret hingga April, terutama saat arus mudik berlangsung.

“Kondisi ini memerlukan perhatian ekstra, terutama terkait kesiapsiagaan infrastruktur untuk menghadapi kemungkinan bencana seperti longsor dan banjir", ujarnya.

Dia mengingatkan kejadian longsor di jalur Kereta Api Makassar-Parepare yang terjadi pada Desember lalu saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kejadian tersebut mengakibatkan layanan kereta terhenti lebih dari sepuluh hari.

"Maka saya meminta agar jalur kereta api di Sulawesi Selatan masuk dalam daftar pantauan khusus, mengingat dalam data yang ada saat ini, hanya terdapat 148 lokasi di Jawa dan 83 lokasi di Sumatera, tanpa memasukkan Sulawesi Selatan", ungkapnya

Teguh menegaskan perlunya komunikasi dan koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya. Hal itu diperlukan untuk memastikan langkah mitigasi yang lebih baik agar kejadian serupa tidak berulang.

Selain itu, inovasi digital dalam pengelolaan mudik, khususnya aplikasi Nusantara Hub. Teknologi tersebut berfungsi untuk mengintegrasikan data penyelenggaraan mudik gratis, menghubungkan arus perjalanan, serta mengoordinasikan layanan transportasi.

"Dengan aplikasi ini, diharapkan kapasitas program mudik gratis dapat dioptimalkan dan mengurangi potensi kursi kosong akibat fenomena double booking. Saya nilai aplikasi ini sebagai langkah strategi yang harus disosialisasikan secara luas agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal", jelasnya.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |